Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa IndrastyGrid.ID - Di Indonesia, hewan tikus biasanya menjadi pengganggu manusia.Pasalnya, selain sering merusak perabotan dan memakan makanan manusia, tikus juga hidup di got.Sehingga, tikus membawa penyakit jika untuk manusia.Namun, di Vietnam tikus justru menjadi makanan favorit masyrakatnya.Diketahui, hewan pengerat ini sering disajikan di wilayah perkotaan Vietnam, termasuk Hoi Chi Minh City.Bahkan, di delta Mekong, harga daging tikus jauh lebih mahal dari ayam.Diketahui bahwa ada lusinan spesies tikus di dunia. Namun, warga Vietnam hanya mengonsumsi dua jenis tikus.
Di antaranya yakni tikus sawah yang memiliki berat setengah pound, dan bandicoot, yang bisa berkembang hingga dua pound.Grant Singleton, ilmuwan yang mempelajari ekologi hewan pengerat dari International Rice Research Institute, mengatakan, delta Mekong sendiri memproduksi hingga 3.600 ton tikus setiap tahunnya, dengan keuntungan mencapai 2 juta dollar AS.Jika Vietnam memilih daging tikus, negara-negara ini justru memilih hal lazim lainnya untuk dimakan.Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Kamis (7/10/2021), berikut beberapa sarapan "aneh" yang akan membuat Anda terheran-heran namun bisa membangkitkan rasa penasaran.1. Telur semut rangrang, ThailandSemut weaver atau semut rangrang umum dijumpai di Thailand. Warna semut yang agak kemerahan dan telur mereka yang berwarna putih dianggap memiliki cita rasa yang lezat bagi penduduk di Thailand bagian utara.Kedua bahan tersebut dijadikan sebagai pelengkap dari beberapa jenis masakan khas Thailand, termasuk salad, tumis-tumisan, dan juga berbagai sup.Banyak pedagang kaki lima yang menjual telur semut weaver dibungkus dengan daun pisang yang populer menjadi makanan ringan yang siap dibawa ke mana saja. Telur Weaver mengandung protein yang tinggi tetapi tetap rendah lemak.Memiliki rasa mentega yang kuat dan juga terasa sedikit manis. Sedangkan untuk rasa dari semut weaver dewasa mirip seperti rasa jeruk nipis yang segar. Semut ini juga dapat digunakan sebagai pengganti dari air perasan lemon atau cuka dalam resep karena memiliki keasaman alami yang serupa.
2. Guinea pig, EkuadorSejenis marmut ini dikonsumsi dagingnya oleh penduduk asli dari beberapa kota di wilayah Ekuador. Cuy adalah nama sajian yang berbahan dasar daging marmut ini sering disajikan dalam suatu acara-acara khusus di Ekuador.Secaratradisional marmut disajikan dengan cara dipanggang dan digoreng (dengan bulu yang sudah dikuliti). Daging marmut memiliki rasa yang mirip dengan daging kelinci atau daging ayam3. Tarantula, KambojaTarantula goreng dapat ditemukan pada menu di beberapa wilayah Kamboja. Ukurannya bisa mencapai sebesar tangan manusia.Biasanya digoreng dalam minyak hingga kaku dan umumnya dibumbui dengan penyedap rasa, gula, garam, dan bawang putih. Tergantung pada jumlah bumbu yang digunakan, tarantula dapat dimakan sebagai hidangan gurih atau manis mirip dengan permen lolipop.Bagian kepala dan tubuh dari tarantula mengandung daging putih yang hambar, dengan organ tubuh yang berwarna cokelat dan telur yang berada di dalam perutnya.
4. Darah Goreng, IrlandiaBlack pudding atau darah goreng adalah salah satu sarapan pokok tradisional Irlandia yang terbuat dari darah babi, lemak, oatmeal, bumbu-bumbu dan beberapa daging dibentuk seperti sosis.Teksturnya seperti puding dan disajikan sebagai sarapan tradisional di Irlandia bersama sosis, rashers (bacon), telur goreng, kacang panggang, tomat goreng, dan roti cokelat.Drisheen adalah makanan tradisional Irlandia lainnya yang terbuat dari campuran darah (domba, sapi, dan babi), lemak, herbal, dan susu yang kemudian dibungkus dalam usus domba atau babi. Makanan ini jauh lebih kenyal daripada black pudding. Baca Juga: Viral karena Dituding Pakai Daging Tikus, Pedagang Bakso Ngaku Omset Turun dari Rp 2 Juta Jadi Hanya Rp 50 Ribu!
(*)