Grid.ID - Kabar duka kembali menghampiri di tengah pandemi yang belum usai.
Wakil Wali Kota Mojokerto, H Achmad Rizal Zakaria meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soewandhie, Kota Surabaya, Jumat (8/10/2021) sekitar pukul 16.15 WIB.
Rencananya, jenazah akan dibawa ke rumah duka di Kelurahan Pulorejo Nomor 78, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto.
Masnyur Fauzi (50) adik kandung almarhum mengatakan, pihak keluarga memperoleh kabar musibah itu sekitar pukul 15.00 WIB
Berdasarkan informasi dari ajudan, saat itu almarhum mendadak jatuh pingsan saat menghadiri kegiatan pameran di Grand City, Kota Surabaya.
"Dari kamar mandi tiba-tiba (almarhum) jatuh pingsan itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Soewandhie," ungkapnya, Jumat (8/10/2021).
Meninggalnnya Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria menyisakan duka mendalam bagi para rekannya, termasuk politisi Partai Gerindra.
Sebab, figur Ketua DPC Partai Gerindra Kota Mojokerto itu dikenal sebagai politisi pekerja keras.
Kesan itu yang di antaranya dikenang Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad.
Kepergian almarhum Rizal dirasakan duka mendalam terutama bagi rekan separtai.
"Pak Rizal adalah figur kader ideal. Pekerja keras, tak banyak bicara. Saya mengenal beliau sebagai figur yang ramah. Santun," kenang Anwar Sadad tentang figur mendiang Rizal yang berpulang, Jumat (8/10/2021).
Sebagai seorang politisi, Sadad menyebut Rizal merupakan figur yang ulung. Hal itu dibuktikan dengan torehan prestasi dalam Pilkada tahun 2018 dan Pemilu 2019 lalu.
Pada Pilkada 2018, Rizal yang mendampingi Ika Puspitasari sukses, hingga keduanya menjadi pemimpin Pemkot Mojokerto. Menurut Sadad, di lingkungan partai, almarhum juga dikenal memiliki loyalitas.
"Koordinasi penyiapan kader dan beberapa agenda konsolidasi yang diadakan oleh DPD Partai Gerindra Jatim di Kota Mojokerto berjalan dengan baik, dan beliau aktif luar biasa dan mensupport dengan baik," terang Sadad.
Sadad yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim itu mengungkapkan, selama mengenal Rizal, komunikasi yang dilakukan dirinya tidak melulu urusan partai.
"Tapi juga soal pengalaman hidup beliau yang panjang, dan kegigihannya mengarungi suka duka kehidupan. Sebagai orang yang lebih muda dari beliau, saya banyak belajar," tutur Sadad.
Kepergian Rizal itu diakui Sadad sebagai duka mendalam, termasuk bagi partai Gerindra.