Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Banyak rumor menyebut kematian Putri Diana bukanlah sekadar kecelakaan lalu lintas biasa.
Tewasnya Putri Diana diduga banyak orang merupakan pembunuhan yang dilakukan pihak kerajaan Inggris.
Salah satu alasan pembunuhan tersebut karena hubungan asmara Putri Diana dan Dodi Fayed.
Dodi Fayed merupakan lelaki yang turut tewas bersama Putri Diana dalam kecelakaan maut tersebut.
Dikutip Grid.ID melalui Nova, Sabtu (9/10/2021), diam-diam Putri Diana diisukan juga tengah mengandung anak dari lelaki yang beragama Islam tersebut.
Hal tersebut diperkuat melalui pernyataan ayah dari Dodi Fayed, yaitu Mohamed Al-Fayed.
Dikutip Grid.ID melalui Nova, Sabtu (9/10/2021), ayah Dodi Fayed bahkan menduga kematian putranya serta Putri Diana telah direncanakan oleh keluarga Kerajaan.
Jika Putri Diana masih hidup dan melahirkan anak dari Dodi, anak tersebut kemungkinan akan menjadi penguasa Inggris.
Ada lagi teori lainnya, salah satunya Putri Diana dibunuh agar Pangeran Charles bisa menikah lagi dengan Camilla Parker.
Dikutip Grid.ID melalui Tribunnews.com, Sabtu (9/10/2021), mantan kepala polisi Metropolitan, John Stevens mengungkapkan bahwa dia pernah menanyai Pangeran Charles soal tuduhan pembunuhan berencana Putri Diana.
Dilansir The Guardian, Charles diinterogasi sebagai saksi pada 2005 dalam investigasi kecelakaan Putri Diana di Paris pada 1997.
Charles ditanya tentang catatan yang ditulis mantan istrinya itu pada 1995.
Dalam catatan itu, Diana menuliskan prediksi bahwa dirinya akan mati karena "kerusakan rem dan cedera kepala serius".
Lebih lanjut, Diana menerangkan dalam catatan, kecelakaan dimaksudkan agar Charles bisa menikahi mantan pengasuh putranya, Tiggy Legge-Bourke.
Saat itu muncul desas-desus bahwa Pangeran Charles menjalin hubungan terlarang dengan Legge-Bourke.
Catatan itu diketahui diserahkan kepada kepala pelayan Diana, Paul Burrell.
"Saya duduk di sini, di meja saya hari ini di bulan Oktober, merindukan seseorang untuk memeluk saya dan mendorong saya untuk tetap kuat dan mengangkat kepala saya tinggi-tinggi."
"Fase khusus dalam hidup saya ini adalah yang paling berbahaya. Suami saya merencanakan kecelakaan di mobil saya," bunyi catatan itu.
"Kegagalan rem dan cedera kepala serius untuk membuat jalan yang jelas baginya (Charles) untuk menikahi Tiggy."
"Camilla tidak lain adalah umpan jadi kita digunakan oleh pria itu apapun maksudnya," tulis Diana.
The Daily Mail melaporkan bahwa Stevens membacakan catatan ini kepada Charles pada pertemuan di St James's Palace di London.
"Menurut Anda mengapa sang putri menulis catatan ini, Tuan?" tanyanya kepada Charles kala itu.
"Saya tidak tahu apa-apa tentang (catatan itu) sampai diterbitkan di media," jawab putra pertama Ratu Elizabeth II ini.
Media Inggris, The Mirror telah menerbitkan sebagian dari catatan tersebut setelah kesepakatan dengan Burrell pada tahun 2003.
Stevens bertanya: "Anda tidak mendiskusikan catatan ini dengannya (Diana), Pak?"
"Tidak, saya tidak tahu itu ada," jawab Charles.
"Apakah Anda tahu mengapa sang putri memiliki perasaan ini, Tuan?" tanya Steven lagi.
Charles menjawab: "Tidak, saya tidak tahu."
Charles, Prince of Wales tidak ditanya lebih lanjut sebagai tersangka.
Versi catatan tanpa sensor tidak dipublikasikan sampai tahun 2007 sebagai bukti yang didengar pada pemeriksaan kematian Putri Diana dan Dodi Al Fayed.
Juri mengembalikan vonis naratif pada tahun 2008 tentang pembunuhan di luar hukum sebagai akibat dari pengemudi mobil yang lalai.
Stevens mengatakan timnya tidak menemukan bukti lain selama penyelidikan itu untuk mendukung catatan yang ditulis Diana.
Diketahui catatan tersebut ditulis Putri Diana tidak jauh dari momen wawancara kontroversialnya dengan Martin Bashir.
Stevens pun menyesalkan fakta bahwa dia dan timnya saat itu tidak mewawancarai Bashir.
"Jika ada tuduhan bahwa Bashir telah memberikan dokumen palsu kepada Putri Diana, yang merupakan tindak pidana, kami akan menyelidikinya," katanya.
"Ya ampun, kami akan melakukannya. Tapi ini baru keluar baru-baru ini, yang sangat disayangkan."
"Jika kami tahu, kami pasti akan pergi dan memeriksanya dan mewawancarainya. Dan itu akan menjadi bagian tak terpisahkan dari penyelidikan untuk sampai ke dasarnya," kata Steven.
(*)