SA yang dituding telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anaknya mengatakan bahwa orang-orang tidak memahami kejadian yang sesungguhnya.
"Terus kalau kita mau secara analisa atau logika, saya ini siapa mau mempengaruhi ini (kasus). Tuduhannya (ke saya) bahwa bisa mempengaruhi penyidik," kata SA dikutip Grid.ID dari Tribun Lutim, Jumat (8/10/2021)
"Sedangkan bupati, ketua DPRD diambil (ditangkap). Apalagi semacam kita ini kalau memang melakukan kesalahan," imbuhnya.
Di sisi lain, setelah kasus ini menjadi viral di Makassar, SA mengaku tidak pernah melihat anak-anaknya lagi.
"Takutnya saya dilaporkan dengan masalah baru lagi, itu sudah saya jaga. Saya sudah tahu karakter mamanya, saya nda mau," ujarnya.
Kendati demikian, SA mengatakan bahwa dia tetap mengirim bukti transferan bulanan untuk anak-anaknya.
"Cukup saya kirimkan uang makannya tiap bulan, terus itu (bukti transfer) saya fotocopy bukti-buktinya (transfer)," paparnya.
"Saya tanyakan kepada bank, apakah rekening (RS) ini masih aktif untuk memastikan uang yang saya transfer sampai ke mamanya, karena tidak ada rekening anaknya," serunya.
Selain itu, semenjak terlibat permasalahan dengan RS, SA berujar bahwa dia tidak pernah lagi berkomunikasi dengan mantan istrinya.
"Sudah saya blokir nomornya, saya tidak mau mendengar kata tidak pantas," bebernya.
SA pun berharap agar laporan baliknya bisa ditindaklanjuti oleh Polres Luwu Timur.
Pasalnya SA menyebut nama baik dan karakternya telah dihancurkan.
Dengan adanya kasus ini, SA juga khawatir psikologis anaknya menjadi terganggu.
"Ini juga anak nanti psikologisnya bagaimana, nanti dia misalkan masuk sekolah (di-bully), oh ayahnya kasih begini (perkosa)," paparnya.