Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Artis Teuku Wisnu sudah lama dikenal sebagai aktor papan atas Tanah Air.
Dulu, paras Teuku Wisnu sangat melekat dengan sosok Farrel dalam sinetron Cinta Fitri.
Bahkan, sinetron tersebut tayang hingga tujuh season sampai ia pun menikah dengan lawan mainnya, Shireen Sungkar.
Akan tetapi, sejak 2014, Tekuku Wisnu sudah jarang tampil di televisi.
Mengutip Kompas.com, hal itu lantaran Teuku Wisnu telah memutuskan untuk benar-benar fokus berbisnis saja.
Menurut ayah tiga anak tersebut, 2014 adalah tahun di mana ia diajak dua temannya untuk membuka bisnis kue, Malang Stluder.
“Akhirnya ketemu dua teman, baru buka Malang Stluder. Itu bertiga. 2014 akhirnya aku memilih, mau tetap sinetron atau dagang, akhirnya saya pilih dagang,” kata Teuku Wisnu dalam salah satu video YouTube NGOBROL ASIX bersama Anang Hermansyah.
Sebenarnya, pria berusia 36 tahun ini mengaku bukan dari kalangan pebisnis atau pedagang.
Bahkan, ibu Teuku Wisnu pernah mencoba membuka bisnis kecil di Aceh, tetapi gagal.
Meskipun demikian, ia mengungkap bahwa dengan berbisnis, dirinya dan keluarga memperoleh banyak keuntungan tambahan.
“Kalau di awal memang kita capek, tapi ke depannya dapat passive income. Dari situ, ya pikir gue harus usaha nih,” kata Teuku Wisnu.
Dibalik kesuksesannya kini, Teuku Wisnu juga menjelaskan bahwa ada risiko dan kerja keras yang tak kenal lelah.
“Itu prioritas. Harus berani ambil risiko. Itu memang mental yang harus dimiliki setiap pengusaha,” kata Teuku Wisnu.
Berbicara mengenai bisnis, memang tidak bisa dibilang sulit atau mudah.
Semua memiliki tantangan masing-masing.
Akan tetapi, dengan keyakinan dan usaha kuat, kita bisa sukses dengan hal tersebut.
Berikut Grid.ID sudah merangkumnya dari Tribunnews.com, enam tips bagi pemuda sebelum memulai bisnis.
1. Peluang
Cobalah amati tren dan kebutuhan apa yang sedang berlangsung sekarang.
Sebagai contoh, di masa pandemi ternyata menjual kebutuhan rumah tangga dan produk kesehatan akan lebih menjanjikan.
Pilihan lainnya, kita bisa menjual frozen food dan bahan pangan.
Jangan lupa, lakukan pengamatan di lingkungan sekitarmu.
Misalnya, jika belum ada agen atau distributor barang dan jasa tertentu, kamu bisa menjadi pelopor.
2. Survei
Lakukan pengamatan kisaran harga dari produk sama yang ditawarkan oleh kompetitor.
Dengan begitu, kita bisa memperkirakan berapa harga yang pas untuk setiap produk agar bisa bersaing di pasaran.
Survei juga lokasi jika ingin membuka toko.
Carilah lokasi yang terbuka untuk akses umum dan strategis.
Terakhir, lakukan survei konsumen untuk menyesuaikan produk dengan sasarannya.
Sebagai contoh, ketika membuka warung kopi di lingkungan kampus, ketahui berapa rata-rata uang jajan mahasiswa di kampus tersebut, makanan yang disukai, dan konsep kedai yang cocok.
3. Modal
Usahakan bisnis yang dibangun sudah sesuai dengan modal yang dimiliki.
Baca Juga: Mau Hemat Tanpa Bokek? Yuk Lakukan 3 Tips Diet Keuangan Ini, Dijamin Dompet Tetap Tebal dan Aman
Jangan lupa untuk rajin menuliskan pengeluaran serinci mungkin.
Jangan memaksakan diri mengeluarkan modal besar jika kemampuan belum cukup, apalagi sampai harus berutang.
4. Teknologi
Di zaman sekarang, kita harus manfaatkan media sosial sebagai platform untuk memasarkan dan mempromosikan produk.
Bukan hanya itu, berjualan di marketplace juga dapat membantu memperluas jangkauan dan meningkatkan penghasilan berkat fitur serta promo yang ditawarkan.
5. Belajar
Sekarang, sudah banyak platform online yang menyediakan pelatihan bagi pengusaha muda.
Manfaatkanlah pelatihan ini agar bisa belajar dari ahlinya langsung.
(*)