Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ada banyak alasan mengapa anak-anak mendambakan junk food, yaitu karena rasanya.
Anak-anak belum mengkhawatirkan kesehatan, maka ia akan memilih junk food sebagai asupan favorit.
Padahal konsumsi junk food secara teratur menyebabkan kecanduan dan banyak komplikasi.
Bahkan, dapat memengaruhi kinerja mereka di sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler.
Orang tua harus mendiskusikan bagaimana junk food mempengaruhi tubuh anak, sehingga mereka juga dapat menghindarinya sebisa mungkin.
Dilansir Grid.ID dari laman India Parenting, inilah bahaya junk food bagi anak-anak.
1. Obesitas
Sesuai penelitian, anak-anak yang makan junk food sebagian besar mengonsumsi jumlah kalori, karbohidrat, lemak, dan gula tambahan yang lebih tinggi.
Lemak yang digunakan untuk penyedap dan topping mudah terakumulasi dalam tubuh dan menyebabkan masalah jantung.
Karena lemak ini, anak juga cenderung lesu dan kurang terlibat dalam aktivitas fisik apa pun.
2. Kelelahan dan pucat
Nutrisi vitamin dan protein tidak tersedia dalam makanan cepat saji.
Hal ini akan menyebabkan fungsi abnormal dari semua sistem dalam tubuh.
Anak-anak mungkin merasa kenyang dan puas dengan apa yang mereka makan, tetapi hal itu membuatnya lemah dan lelah.
Belakangan, mereka bahkan bisa menderita penyakit kronis.
3. Masalah pencernaan
Anak-anak yang kecanduan junk food akan menderita masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar dan penyakit refluks gastro-esofagus (GERD).
Baca Juga: Fakta Baru, Orangtua Tidak Boleh Memberi Makanan ‘Terlalu Sehat’ untuk Bayi, Begini Alasannya!
Saat makanan berlemak digoreng, minyak yang digunakan akan dibuang ke dinding perut yang meningkatkan produksi asam.
Rempah-rempah yang disimpan di sini membuat iritasi pada lapisan perut dan memperburuk proses pencernaan.
Karena kandungan seratnya sangat kurang dalam junk food, bisa jadi penyebab wasir dan sembelit.
4. Fluktuasi kadar gula darah
Gula rafinasi hadir dalam semua jenis makanan cepat saji yang membuat stres pada metabolisme anak.
Karena kekurangan karbohidrat dan protein dalam makanan yang digemukkan, maka kadar gula darah tiba-tiba turun setelah dikonsumsi.
Hal ini akan membuat keinginan untuk makan junk food lagi dan lagi.
5. Harga diri rendah dan keputusasaan
Bagi seorang anak yang sedang tumbuh, harga diri dan kepercayaan diri adalah suatu keharusan untuk mencapai banyak hal dalam hidupnya.
Konsumsi junk food secara rutin akan berdampak negatif pada aspek tersebut.
Jadi alih-alih makan junk food, bantulah anak untuk beralih ke semua makanan sehat agar menghindari masalah kesehatan.
(*)