NKA sebelumnya mengatakan bahwa dia adalah korban perampokan.
NKA mengaku pada pihak kepolisian bahwa tindakan perampokan itu bermula saat dia memasak di dapur.
NKA lalu dihampiri seorang lelaki tak dikenal.
Pada saat itu kedua mertua NKA diketahui sedang berada di kebun untuk bekerja.
NKA menyebut ciri-ciri pria yang menghampiri tubuhnya adalah bertubuh kurus, rambut keriting pendek, berkumis, memakai baju kaos polo hitam, dan celana jin dengan warna yang sama.
NKA berujar bahwa lelaki itu meminta diberikan segelas air.
Namun saat NKA menuju dapur, NKA mengaku lelaki itu mengambil sabit dan mengarahkan benda itu kepadanya.
"Kemudian pelaku menjambak korban dan mengikat tangan, kaki dan membekap korban dengan menggunakan selendang," tutur Aryawan.
Saat suami dan mertua NKA kembali ke rumah, NKA dalam keadaan terikat di ruang tamu.
Setelah itu mereka langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.
Tetapi saat melakukan pemeriksaan, polisi justru menemukan kejanggalan.
Kejanggalan yang dimaksud adalah berupa hasil visum yang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Lalu alat-alat yang disebut NKA digunakan dalam perampokan itu juga tidak ada di TKP.
"Setelah dilakukan interogasi, NKA mengakui bahwa pencurian uang dan perhiasan emas milik mertuanya dilakukan oleh dirinya sendiri namun yang bersangkutan merekayasa peristiwa tersebut seolah-olah dirinya adalah korban," jelasnya.
Baca Juga: Ironis! Petani Kopi di Sumatera Selatan Dirampok, sang Istri Diperkosa oleh Satu Diantara 5 Pelaku