“Terima kasih kepada keluarga, panitia, masyarakat Sanur, dan segenap komponen Satgas, TNI, dan Polri yang mampu membuktikan adaptasi kebiasaan baru, yaitu penegakkan disiplin prokes dapat diadopsi di acara besar keagamaan yang sakral,” ujar Reisa.
Terkait peringatan hari besar keagamaan terdekat, yakni Maulid Nabi dan Natal, Reisa mengatakan bahwa pemerintah tengah melakukan beberapa upaya antisipasi lonjakan kasus positif.
Pemerintah tengah memastikan penurunan level PPKM dan pelonggaran aktivitas diiringi dengan pengendalian yang ketat. Pemerintah juga masih membatasi perjalanan internasional.
Selain itu, pemerintah tengah mengupayakan percepatan vaksinasi lansia dan anak serta mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk terus mengedukasi warganya soal prokes dan pendisiplinan penerapan prokes di wilayahnya.
“Pandemi masih ada, virusnya masih mengintai kita. Namun dengan vaksinasi, masker dan persiapan baik, kita akan dapat menekan risiko serendah mungkin,” tegas Reisa.
Menambahkan Reisa, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan pemerintah telah menyiapkan skenario untuk liburan akhir tahun dan perayaan keagamaan.
Baca Juga: Indonesia Perlahan Pulih dari Pandemi, Masyarakat Harus Bekerja Sama Hadapi Masa Transisi Kegiatan
“Pemerintah juga tengah mempersiapkan dengan matang rencana pembukaan Bali, Batam, dan Bintan untuk mengantisipasi (melonjaknya) penularan (Covid-19),” ujar Nadia.
Masyarakat jangan pilih-pilih vaksin
Pada kesempatan yang sama, Nadia juga menjelaskan perkembangan situasi terkini. Nadia mengatakan, selama dua bulan terakhir kasus Covid-19 mengalami penurunan. Jumlah kasus mingguan, tutur Nadia, turun 23 persen dan angka kematian turun 32 persen.
“Bed occupancy rate (BOR) ruang isolasi maupun unit perawatan intensif (ICU) isolasi tidak melebihi 60 persen sehingga layanan-layanan lain di rumah sakit bisa kembali dilakukan dengan mengedepankan prokes,” ujarnya.