Menurut Ratna, otak manusia cenderung merekam kejadian yang menimbulkan perasaan buruk.
Seperti perasaan sakitnya dikecewakan, takut dikejar kewajiban, dendam karena direndahkan, dan masih banyak lagi.
Memori inilah, yang akhirnya terputar kembali di dalam mimpi dalam bentuk simbol-simbol.
"Terkadang kita merasa sudah selesai dengan satu masalah, namun alam bawah sadar kita teryata belum melepaskan.
Nah itu biasanya akan tercetus lewat mimpi." Nah, berikut ini adalah beberapa faktor psikis dan fisik yang bisa memicu mimpi buruk:
1. Kelelahan fisik dan sakit
Banyak mimpi buruk terjadi karena tubuh tengah tidak fit.
Seperti yang diceritakan Ratna, banyak pasiennya mengalami gangguan psikologis berupa mimpi buruk karena kelelahan di masa pandemi.
"Kebiasaan baru selama pandemi memicu kelelahan fisik. Seperti misalnya sekolah online atau WFH yang membuat kita terlalu lama duduk di hadapan laptop," cerita Ratna.
Kebosanan dan kelelahan fisik bisa memicu stres. Nah ketika pikiran merekam betapa bosan dan tak enaknya pandemi, itulah yang biasanya berlanjut ke mimpi buruk.
Mimpi buruk karena sakit bisa beragam bentuknya. Bisa mimpi jatuh dari tangga, atau mimpi masuk ke lubang jalan.