"Kasian kan naik mobil polisi begitu, mana dia belum makan," tutur Liswati sambil sesenggukan menahan tangis dan kembali mengusap air matanya.
Lebih lanjut Liswati menerangkan, ia mendapat pesan dari putrinya tersebut sejak pagi.
Putrinya, Ade Afifah, memberitahukan kepadanya bahwa di tempatnya bekerja, datang beberapa aparat dari kepolisian.
Mengetahui hal tersebut, Liswati mengaku panik dan langsung mendatangi kantor putrinya bekerja.
Dan benar, Liswati menyaksikan sendiri putrinya yang baru bekerja satu bulan tersebut turut dibawa pihak kepolisian.
"Anak saya Ade Afifah kerja baru masuk tanggal 7 September 2021 kemarin, dia baru gajian satu kali Rp 1.400.000, kok ikut dibawa," ungkapnya.
Selama ini, Liswati hanya mengetahui putrinya bekerja sebagai petugas operator telepon.
Namun, ia tidak menduga perusahaan yang menaungi anak pertamanya itu ternyata perusahaan pinjol ilegal.
"Saya taunya dia itu kerja jadi petugas yang telepon-telepon gitu, dia masuk kerja sejak pukul 08.30 WIB hingga 19.00 WIB," terangnya.
"Tolongin ya, Pak, Mas, Kak, Mba, anak saya diliatin, namanya Ade Afifah pakai baju warna kuning," kata Liswati sambil mencoba menenangkan diri dan menatap kosong mobil yang membawa putrinya.
Artikel ini telah tayang di laman TribunJabar dengan judul: Lihat Putrinya Dibawa Polisi, Liswati Histeris: Ya Allah, Mau Diapain Anak saya? Dia Salah Apa? (*)