Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kesedihan masih menyelimuti hari-hari keluarga korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Pasalnya, hingga kini kasus pembunuhan itu belum juga terungkap.
Yoris, putra sulung sekaligus kakak korban masih merasakan kesedihan atas kepergian ibu dan adiknya itu.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Sabtu (16/10/2021), dirinya pun mengenang sang ibu yang baru saja datang ke rumahnya.
"Jarang-jarang Mama pengin ke rumah saya ke Kasomalang," ujarnya.
Bahkan, menurutnya, tak biasanya ibu dan adiknya itu mau berlama-lama di rumahnya.
"Itu lama banget mamah sama Amalia di rumah saya, makan bareng, tiduran, nggak kayak biasanya Mama kayak begitu," lanjutnya.
Tak hanya Yoris, kesedihan pun juga dirasakan oleh istrinya, Yanti Jubaedah.
Dikutip Grid.ID dari TribunWow.com pada Sabtu (16/10/2021), Yanti mengatakan bahwa dirinya beberapa kali memimpikan Tuti dan Amalia.
Dirinya menceritakan bahwa bermimpi ditelepon oleh ibu mertuanya.
"Mimpi juga nangis-nangis si Mama (almarhumah Tuti) minta, telepon, 'Teh ke sini, ini si Amel mukanya abis dikeroyok, dipukulin. Mama di rumah sakit'. Itu kebawa mimpi," ujarnya.
Tak hanya itu, bak menjadi isyarat kepergian ibu dan adik iparnya, Yanti juga bermimpi melihat Amalia menata baju di koper.
Yanti memimpikan hal itu 10 hari setelah jenazah ibu dan adiknya ditemukan.
"(10 hari Tuti dan Amel meninggal) dimimpiin, nggak pamit tapi Amelnya beres-beres baju, bawa koper, mimpi sekilas itu aja," lanjutnya.
Menurutnya, dalam mimpi tersebut Tuti dan Amalia tidak berkata sepatah kata pun.
"Saya nangis, Amel dan Mama cuek beresin baju," sambung Yanti.
(*)