Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar Grid.ID - Peristiwa nahas menimpa sekelompok siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat saat melakukan susur sungai.Pasalnya, ketika mengikuti kegiatan susur sungai pada Jumat (15/10/2021), sejumlah siswa hanyut terbawa arus.Sebanyak 11 siswa ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam saat melakukan susur sungai yang merupakan bagian dari kegiatan pramuka.Mengutip dari Tribunnews.com, peristiwa tersebut terjadi di Sungai Cileueur, Leuwi III, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.Diduga, arus sungai yang kuat mengakibatkan satu rombongan pramuka yang terdiri dari 21 orang hanyut terbawa arus.Akibat kejadian tersebut, terdapat 11 korban meninggal dunia yang terdiri dari 8 siswa dan 3 orang siswi.Selain 11 orang meninggal, ada seorang guru dan satu siswa yang kini masih dirawat di RSUD Ciamis.Tak ayal, peristiwa ini membuat keluarga korban dari tragedi susur sungai tersebut merasa begitu terpukul.
Salah seorang ibu dari korban tragedi susur sungai itu bahkan tak kuasa menerima kepergian putranya.Melansir dari Kompas.com, Ikah Atikah (41), ibunda Fahrurozi Dwiki Hermawa (12), yang merupakan korban tragedi susur sungai di Ciamis menangis histeris di depan jasad anaknya.Tangisan Ikah terdengar dari rumah duka di Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, pada Sabtu (16/10/2021).Kepergian Fahrurozi membuat Ikah begitu terpukul, bahkan kerap jatuh pingsan hingga harus mendapat pertolongan warga sekitar.Hal memilukan adalah ketika Ikah berusaha membangunkan jasad sang putra dengan meminta Dede, sapaan Fahrurozi, untuk membuka mata. "Dede, bangun, ini uang buat jajan, cepat buka matanya, De," kata Ikah yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com via Tribun Jabar, Sabtu (16/10/2021)."Dede bangun, cepat bangun," kata Ikah yang tak berhenti menangis.Ikah bahkan tak kuasa menahan kesedihan melihat anaknya menjadi korban tenggelam saat susur sungai bersama 10 orang lainnya.
(*)