Grid.ID - Sebelum diolah dan dimakan, biasanya udang akan dibersihkan dan dikupas kulitnya terlebih dahulu.
Penting untuk mengetahui cara mengupas udang yang benar agar tidak tergores kulitnya yang tajam.
Pasalnya, mengupas udang bisa menjadi hal mematikan bahkan telah menelan korban jiwa.
Dua kasus berikut ini mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dan waspada saat mengupas udang.
Melansir Youth.cn melalui Toutiao pada Senin (18/10/2021), Wu (64) mengalami hal mengerikan setelah mengupas udang.
Saat membersihkan udang, ibu jarinya tertusuk oleh ekor udang.
Hanya saja tidak ada pendarahan dan rasa sakit.
Oleh karenanya, Wu menganggapnya sebagai cedera kecil.
Baca Juga: Sering Dibuang, Ternyata Kepala Udang Bermanfaat untuk Tubuh Kita, Salah Satunya Menyehatkan Mata!
Jadi, dia terus mencucinya dan memasaknya.
Namun, tiga hingga empat hari kemudian, ibu jarinya membengkak merah.
Wu yang khawatir tentang masalah itu, lantas memutuskan untuk pergi ke klinik.
Setelah diperiksa dokter mengatakan padanya bahwa dia tidak dalam masalah serius.
Dia mendapat suntikan, lalu setelahnya dia diizinkan pulang ke rumah untuk memulihkan diri.
Tapi ketika kembali ke rumah dia malah mengalami demam, pusing, dan mengalami kondisi lesu.
Beberapa hari kemudian, dia kedinginan dan kehilangan nafsu makan.
Pada hari kesembilan, setelah bangun, dan minum air, Wu terjatuh dengan kondisi tubuh lemah.
Baca Juga: Merinding! YouTuber Ini Masak Mie Instan Bareng Kecoak: Rasanya Mirip Udang Goreng!
Alhasil, dia dikirim ke Rumah Sakit Zhongshan yang berafiliasi dengan Universitas Xianmen.
Ketika diperiksa, dokter menemukan luka bernanah berwarna ungu di tangannya.
Ini tentu sangat berbahaya.
Oleh karenanya, dokter langsung segera melakukan pemeriksaan dan berkonsultasi dengan dokter ortopedi.
Lin Yongxiang, seorang dokter di departemen bedah tulang belakang di RS Zhongshan mengatakan, hasil tes darurat sangat buruk.
Dia menemukan bahwa ada kegagalan hepatorenal, dehidrasi natrium rendah, peningkatan sel darah putih, dan protein C-reaktif 10 kali lipat dari sel darah putih.
Artinya Wu menderita keracunan dan bakteri berkembang biak.
Untuk masalah ini, mereka tidak ada pengobatan.
Kecuali amputasi untuk mencegah racun menyebar ke jantung.
Setelahnya, mereka perlu melihat kondisi injal, hati, dan dehidrasi anti-infeksi.
Pasca amputasi, dokter Lin Yongxiang memeriksa tangan kanan Wu dan mengirim spesimen untuk diteliti lebih lanjut.
Hasilnya menunjukkan infeksi S. pyogenes.
Pada saat ini, erosi racun telah menurun dan tidak dalam perawatan konservatif di mana racun terus berkembang.
Setelah 5 hari racun menyebar ke siku, hingga kulit Wu masih berwarna ungu.
Oleh karena itu, sekali lagi Lin Yongxiang harus melakukan operasi darurat untuk menyelamatkan nyawa pasien.
Caranya dengan memotong nanah pada lengan kanannya.
Lin Yongxiang mengatakan pada Xianmen Evening News bahwa tulang rusuk pasien telah membusuk dan racunnya menyerang persendian.
Untungnya gejala pasien dapat disembuhkan.
Baca Juga: Tandanya Sudah Tidak Segar, Jangan Beli Udang dengan Ciri-ciri Berikut ini!
Setelah operasi dan kondisi Wu kembali normal, stabil setelah dipulangkan satu minggu.
Menurut keterangan, udang hidup di endapan dan sejumlah besar bakteri seperti Enterobacter cloacae, Streptococcis, Staphylococcus dan Vibrio vulgaris.
Ini rupanya bukanlah kali pertama, dilansir dari Apple Daily, wanita 60 tahun dari Guannan, Jiangsu meninggal setelah tangannya tergores kulit udang.
Tidak berpikir apa-apa karena dia hanya merasakan sedikit perih, hingga ia mengabaikan lukanya yang membengkak.
Pada hari berikutnya, keadaan mulai parah di mana perempuan itu terserang demam dan bagian bawah tubuhnya mulai membengkak juga.
Saat itulah keluarganya memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit dan petugas medis menyatakan jika ia telah menderita syok septik dan beberapa organnya mulai gagal fungsi.
Para dokter berusaha menyelamatkan perempuan itu tetapi sayangnya, setelah 10 hari di rumah sakit, ia meninggal.
Dokter mengatakan bahwa mereka mencurigai dia terinfeksi Vibrio vulnificus, yang merupakan bakteri langka namun mematikan dengan tingkat kematian yang sangat tinggi.
Bakteri berbahaya ini ditemukan di lingkungan laut dan dapat ditularkan dari makanan laut mentah atau setengah matang.
Infeksi ini juga semakin mudah ditularkan saat kulit terluka apalagi jika terkena bakteri.
Lebih parah lagi, perempuan itu juga memiliki penyakit hati yang memperburuk infeksinya dan membuatnya lebih rentan terhadap bakteri.
Dilaporkan bahwa ketika infeksi memburuk menjadi septikemia, tingkat kematian menjadi 50%.
Mayoritas orang-orang ini meninggal dalam 48 jam pertama infeksi.
(Afif)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Tertusuk Udang Saat Sedang Mencucinya, Tangan Pria Ini Berakhir Mengerikan, Bahkan Nyaris Mati!
(*)