Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Beberapa waktu lalu, pelawak Nurul Qomar atau Komar dikabarkan jatuh sakit.
Nurul Qomar mengidap kanker usus stadium 4 C.
Saat ini, Nurul Qomar sudah menjalani operasi pengangkatan kanker tersebut.
Pria berusia 61 tahun itu pun sedang dalam masa pemulihan.
Mengutip laman Kompas.com, Qomar menjalani kemoterapi selama enam bulan untuk proses pemulihan penyakit kanker usus stadium 4 C yang diidapnya.
Sang artis sudah melakukan kemoterapi kedua dan punya keinginan kuat agar bisa kembali sehat.
Di tengah kondisinya itu, Nurul Qomar juga bersyukur dikelilingi keluarga yang sangat mendukung.
Istri dan anak-anaknya membuat ia tetap kuat untuk bisa sembuh dari penyakit kanker usus stadium 4 C.
Berbicara mengenai penyakit kanker usus, kondisi ini memang tidak boleh dianggap sepele.
Pola hidup sehat harus benar-benar ditekankan sebagai bentuk pencegahan berbagai penyakit, termasuk kanker usus.
Menghindari beberapa jenis makanan dapat membantu kita mengurangi risiko terkena kanker, terutama kanker usus besar.
Dijelaskan oleh Dr. Bogdan Protyniak, ahli bedah kolorektal di Geisinger Wyoming Valley Medical Center, ada beberapa pencegahan yang dapat meningkatkan kesehatan usus besar.
“Kanker usus besar sangat dapat diobati pada tahap awal,” kata Dr. Protyniak.
“Tetapi karena gejalanya sulit dideteksi sejak dini, cara terbaik untuk mencegah kanker usus besar adalah dengan mengambil langkah-langkah pencegahan.”
Dilansir Grid.ID dari Geisinger.org, inilah tiga makanan yang harus dihindari untuk mengurangi risiko terkena kanker usus besar.
1. Daging olahan dan daging merah
Jika daging olahan dan daging merah (misalnya bacon atau daging sapi) adalah bagian dari asupan harian, perhatikan baik-baik seberapa banyak yang kita konsumsi.
Para peneliti telah menemukan bahwa makan 50 gram daging olahan setiap hari (yang setara dengan satu hot dog atau empat potong bacon) dapat meningkatkan risiko kanker usus besar sebesar 18 persen.
Meskipun tidak harus sepenuhnya meninggalkan daging olahan dan daging merah, Dr. Protyniak menyarankan agar berhati-hati dan tidak berlebihan.
2. Roti putih
Sama seperti daging olahan, biji-bijian olahan juga dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
Biji-bijian olahan dalam roti putih dan makanan tepung putih lainnya dapat meningkatkan kadar gula darah, yang menyebabkan resistensi insulin.
Ini dapat meningkatkan risiko kanker usus besar dan kanker lain, seperti kanker ginjal.
Sebenarnya biji-bijian juga merupakan sumber serat utama dalam makanan manusia.
Tetapi karena begitu diproses, makanan tepung putih tidak memiliki serat sebanyak makanan gandum utuh.
3. Minuman manis
Penelitian sudah lama menunjukkan hubungan antara minuman manis dan obesitas, ternyata ini juga dapat menyebabkan kanker.
“Gula dalam minuman seperti soda dapat menyebabkan peradangan kronis,” kata Dr. Protyniak.
“Peradangan dapat menyebabkan berbagai jenis kanker di seluruh tubuh, termasuk kanker usus besar.”
Untuk menghindari kanker usus besar, ganti minuman manis dengan air dan alternatif rendah kalori serta rendah gula.
Meskipun ada makanan yang jadi penyebab kanker usus besar, ada juga makanan yang membantu mencegahnya.
Makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian bisa melawan kanker usus besar.
Sebab semua makanan tersebut tinggi serat.
Untuk mengurangi risiko kanker usus besar, cobalah lebih banyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian atau bahkan beralih ke pola makan nabati.
Pola makan nabati tidak membatasi asupan daging, tetapi fokus pada sayuran sebagai hidangan utama dan daging sebagai lauk.
Yang perlu diingat, tidak ada satu makanan pun yang dapat menghilangkan risiko terkena kanker usus besar.
Itulah mengapa penting untuk mendapatkan pemeriksaan rutin atau skrining pencegahan.
(*)