Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Osteoporosis atau pengeroposan tulang adalah kondisi saat kepadatan tulang menurun.
Menurut International Osteoporosis Foundation (IOF) 2020, osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kekuatan tulang, sehingga mudah patah.
Bahkan, data Infodatin Osteoporosis 2020 menyebutkan bahwa 2 dari 5 orang Indonesia memiliki risiko osteoporosis, loh.
Perlu diketahui pula kalau risiko osteoporosis bergantung pada seberapa banyak massa tulang yang dicapai saat muda.
Di usia muda, tubuh akan membuat tulang baru lebih cepat dan massa tulang meningkat.
Setelah awal usia 20-an, proses ini melambat dan kebanyakan orang mencapai puncak massa tulang pada usia 30 tahun.
Setelah usia ke-35, kepadatan tulang akan terus berkurang 0,3% - 0,5% per tahun.
Oleh karena itu, pemenuhan nutrisi dan gerak aktif akan lebih efektif jika dilakukan sejak muda untuk pertumbuhan tulang yang optimal.
Dalam acara virtual bersama Anlene yang Grid.ID ikuti, Selasa (19/10/2021), dr. Lily Banonah Rivai, M.Epid, Koordinator Penyakit DM & GM, Kementerian Kesehatan RI, menjelaskan betapa bahayanya osteoporosis.
“Osteoporosis perlu diwaspadai karena dapat terjadi tanpa gejala hingga terjadi patah tulang, sehingga disebut dengan silent disease.”
“Osteoporosis masih menjadi masalah global yang berkembang, setiap 3 detik diperkirakan terjadi patah tulang akibat osteoporosis,” katanya dalam keterangan tertulis.
Menjaga kesehatan tulang memang membutuhkan proses panjang yang perlu dilakukan sejak dini.
Sebagai contoh, Kak Seto, seorang Psikolog dan Public Figure, salah satu orang yang telah menjaga kesehatan tulang sejak dini dengan nutrisi dan bergerak aktif.
Kini, di usia ke-70, Kak Seto masih tetap sehat dan energik melakukan aktivitas fisik.
Baca Juga: Menyambut Hari Osteoporosis Sedunia 2021, Anlene Adakan Diskusi Virtual Tentang Kesehatan Tulang
Diakui pria bernama lengkap Seto Mulyadi itu, hingga saat ini ia masih melakukan aktivitas fisik demi kesehatan.
“Di usia ke-70, saya masih aktif melakukan latihan fisik seperti plank, push up hingga salto seperti di video rekaman yang sering saya bagikan melalui media sosial,” kata Kak Seto dalam keterangan tertulis.
Karena terbiasa beraktivitas fisik dengan olahraga dan asupan nutrisi seimbang, ia tetap aktif hingga sekarang.
(*)