Laporan Wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Pamor Ariel NOAH seakan tak pernah redup.
Bagaimana tidak, masuk ke industri hiburan tanah air di tahun 2000, Band Ariel NOAH yang saat itu masih bernama Peterpan berhasil menembus pasar musik tanah air.
21 tahun berlalu, Ariel NOAH masih eksis menciptakan karya fantastis bersama personel-personel barunya.
Namun, sama seperti orang pada umumnya, Ariel NOAH juga punya satu momen yang mampu membuatnya bad mood seharian.
Ternyata hal tersebut adalah soal rencana yang tak terealisasikan.
Ya, Ariel mengatakan kepada Armand Maulana bahwa dirinya terbiasa membuat rencana sebelum melakukan apapun.
Ia akan sangat kesal dan berujung bad mood jika apa yang telah ditata dengan rapi justru menjadi berantakan karena satu dan lain hal.
"Yang bikin bad mood, itu kebanyakan memang yang gak sesuai rencana ya, jadi kadang-kadang set nya agak lambat, karena mood tadi."
"Jadi, kalau mau ngelakuin sesuatu itu gini ada a, b, c, baru ke d, kalau misalnya a, b,c nya gak dijalanin dan langsung ke d, itu udah bad mood biasanya," ucap Ariel NOAH, dikutip dari Youtube Armand Maulana, Rabu (20/10/2021).
Ariel pun tak punya tak tik khusus untuk menaikan mood-nya.
Mantan kekasih Luna Maya itu hanya akan merenung dan mengevaluasi penyebab yang membuat rencananya runyam.
Namun, Ariel berbeda jika Ariel sedang dituntut untuk menulis lagu.
Ia biasanya akan mengasingkan diri dari kehidupan sosial, dan berkonsentrasi demi menciptakan lirik yang indah.
"Cara mengatasi bad mood ya pasti direnungkan aja sih, bisa selesai, kalau urgent mau cari lirik mungkin bisa kayak gitu (pergi ke pantai) pergi dulu ah ke sini ah," ucapnya.
Pria 40 tahun itu lantas membeberkan lagu NOAH yang menghabiskan banyak waktu dalam penulisannya.
Lagu tersebut tak lain adalah 'Wanitaku' yang membutuhkan waktu kurang lebih 3 bulan dalam pembuatannya.
"Wanitaku itu awalnya bisa sampai 3 tahun, tapi karena diselingi kerjaan apa, kerjaan apa, nah yang bikin lama lagi setelah diselingi balikin mood nya lagi itu susah dicari," tandasnya.
(*)