Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Isu keretakan rumah tangga Shandy Aulia dan suaminya, David Herbowo, masih jadi perbincangan hangat.
Walaupun tidak mencoba mengklarifikasi kabar ini, ibu satu anak ini terkesan menunjukkan gelagat yang aneh.
Seperti yang baru-baru ini ditunjukkan melalui Instagram Storynya, di mana Shandy Aulia mengalami penurunan berat badan.
Aktris berusia 34 tahun ini seakan menunjukkan bahwa alasan berat badannya turun adalah karena dirinya sedang patah hati.
“Pagiiiii, timbangan 46. Mau turun berat badan? Coba deh patah hati,” tulisnya dalam Instagram @shandyaulia.
Melihat unggahan ini, banyak warganet yang semakin berspekulasi bahwa isu perceraian Shandy Aulia dan David Herbowo benar adanya.
Lantas, benarkah ada hubungan antara patah hati atau putus cinta dengan penurunan berat badan?
Patah hati atau putus cinta memang dapat membuat seseorang stress hingga depresi karena kehilangan orang tercinta.
Tak jarang, ada orang yang justru mengalami penurunan berat badan atau bahkan kenaikan berat badan.
Seorang Psikolog asal New York yang juga penulis buku From Stressed to Centered: A Practical Guide to a Healthier and Happier You, Dr. Dan Guerra dan Dr. Dana Gionta pun memberikan alasannya.
“Ini berhubungan dengan metabolisme setiap individu yang berbeda dan bagaimana seseorang memproses stress secara psikologis,” jelas Guerra yang dikutip dari Very Well Fit.
Sedangkan menurut Gionta, rasa sedih dan depresi seperti yang dialami saat patah hati memang dapat memperlambat metabolisme sehingga kita hanya butuh sedikit makanan.
Apalagi jika rasa sedih atau cemas meningkat secara signifikan dan membuat masalah pada sistem pencernaan, endokrin, dan kardiovaskular.
Sementara itu, menurut konsultan pernikahan Marina Pearson dan Debra Smouse, tubuh dan pikiran manusia memang saling terhubung.
Ketika merasa sedih dan stress, tubuh akan melepaskan adrenalin yang mengalir ke seluruh tubuh dan meningkatkan kadar kortisol.
Nah, kortisol yang terlalu banyak dalam tubuh dapat memicu berbagai masalah, salah satunya adalah mempengaruhi sistem imun.
“Dalam jangka pendek, hal itu memengaruhi sistem imun, dan karena sistem imun adanya di usus tak heran jika nafsu makan pun ikut terpengaruh,” papar Pearson yang dikutip dari TribunJogja.com.
Hal ini membuat sebagian orang terasa sulit untuk menelan atau sakit saat menelan sehingga memutuskan untuk tidak makan.
Namun, walaupun bisa membuat berat badan turun, sebenarnya kondisi ini tidak sehat dan bisa memicu kekurangan gizi sehingga tubuh rentan terkena penyakit. (*)