Sebagai informasi, skoliosis adalah kelainan tulang di mana tulang belakang menjadi membengkok atau melengkung menjadi huruf C atau S.
Dikutip dari Tribunnews.com, sekitar 70 persen gangguan tulang ini dialami oleh perempuan pada masa pertumbuhan.
Sebagian besar kasus skoliosis ringan, namun ada juga yang bertambah parah seiring dengan pertumbuhan anak.
Kondisi ini bisa membahayakan karena skoliosis yang parah dapat menyebabkan kelumpuhan dan mengganggu fungsi paru.
Melansir Kompas.com, skoliosis dapat terjadi sejak masih anak-anak dan bahkan bisa baru dialami saat dewasa.
Pada anak, gejala skoliosis biasanya baru muncul saat usia delapan hingga sepuluh tahun, di antaranya:
- Bahu kanan dan kiri memiliki ketinggian yang berbeda-beda
- Kepala tidak segaris atau simetris dengan seluruh tubuh
- Pinggul kanan dan kiri berbeda, pinggul yang satu lebih tinggi atau menonjol dari yang lain
- Tulang rusuk ada yang terdorong keluar
- Saat anak berdiri tegak, lengannya tidak menggantung langsung di samping tubuhnya
- Saat anak membungkuk ke depan, sisi punggung kanan dan kiri tingginya berbeda
Adapun gejala skoliosis pada orang dewasa di antaranya adalah:
Bahu atau pinggul kanan dan kiri berbeda ketinggian
Ada benjolan di punggung bawah
Kerap mati rasa, lemas, atau nyeri di kaki
Susah berjalan dan susah berdiri tegak
Mudah lelah hingga sesak napas
Muncul tonjolan tulang di sendi tulang belakang akibat kerusakan tulang dan sendi
Merasa cepat kenyang saat makan karena tulang belakang menekan perut (*)