Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Arief Muhammad telah dikenal sebagai Youtuber dan influencer yang dermawan terhadap followersnya.
Bahkan tren bagi-bagi uang atau Ikoy-ikoyan yang kini diikuti artis lainnya, awalnya berasal dari Arief Muhammad.
Walau demikian, Arief dan istrinya, Tiara Pangestika atau Tipang, sepakat untuk membatasi anak membeli mainan yaitu hanya satu kali dalam sebulan.
Ternyata, aturan ini sudah diterapkan Arief dan Tipang selama beberapa bulan terakhir agar anaknya lebih disiplin dan menghargai mainan.
“Jadi dari 3 bulan yang lalu, kami mulai ngajarin disiplin ke Ibrahim: Cuma boleh beli 1 mainan dalam 1 bulan. Tujuannya biar dia lebih menghargai mainannya,” tulisnya dalam Instagram @ariefmuhammad.
Arief juga menceritakan bahwa sebelum adanya aturan ini, anak pertamanya, Baim, terlihat biasa saja saat dibelikan mainan.
“Sepertinya lumayan berhasil, karena tiap kita ajak beli mainan, Baim happy-nya happy banget. Dulu itu udah mulai biasa aja, karena mainannya udah kebanyakan di rumah. Jadi kurang menghargai juga,” lanjutnya.
Mainan bagi anak memang sangat penting, bukan hanya untuk menyenangkannya tapi juga untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Seperti yang dikutip dari Nakita.id, mainan dapat membantu menstimulasi perkembangan motorik dan kognitif anak.
Meski bermanfaat, terlalu banyak mainan ternyata tidak baik dan dapat membawa dampak buruk untuk anak.
Dilansir dari Kompas.com, punya sedikit mainan ternyata justru lebih bermanfaat untuk anak.
Sebuah penelitian pun mengungkapkan bahwa anak yang punya lebih sedikit mainan justru lebih kreatif dibandingkan anak yang punya banyak mainan.
Hal ini dikarenakan ketika anak punya lebih sedikit mainan, mereka akan lebih banyak menggunakan imajinasinya.
Misalnya adalah dengan memanfaatkan lingkungan di rumah untuk menggabungkan permainan dengan mainan yang dimilikinya.
Selain itu, anak yang punya banyak mainan cenderung tidak merawat mainannya karena mereka tahu ada mainan lain yang dapat dimainkan.
Alhasil, anak menjadi kurang peduli, kurang menghargai, dan kurang menjaga mainan yang dimilikinya.
Hal ini berbeda dengan anak yang punya sedikit mainan karena mereka akan lebih fokus menjaga dan merawat mainannya yang sedikit.
Terakhir, anak yang punya sedikit mainan juga bisa bermain lebih lama dengan mainannya sehingga kualitas bermain pun meningkat.
Dengan meningkatnya kualitas bermain, anak akan terbiasa memikirkan berbagai ide untuk memainkan mainannya daripada beralih ke mainan lain. (*)