Tak hanya itu, El Barack juga terlatih mengelola emosi dan mampu menyesuaikan dengan situasi yang ada.
Maka tak aneh jika El Barack bisa menangis pada momen sakral orang tuanya.
"El Barack ini terlatih untuk mengelola emosinya. Bukan soal menangis atau tidak tapi dia bisa menempatkan emosinya sesuai situasi yang dihadapi, jadi relevan," terang Joice.
Bukan hanya menempatkan emosi dengan tepat, El Barack mampu memperlihatkan reaksi secara baik pada kondisi tertentu.
"Lalu yang kedua, dia tahu reaksi apa yang harus diperlihatkan. Nah, ini butuh kesadaran dan keterampilan, ini semua buah dari latihan," imbuh Joice.
Yang terpenting, karakter El Barack yang sensitif membuat anak Jessica Iskandar itu mudah terbawa suasana yang menyentuh hatinya.
"Yang ketiga memang karakternya, membawa unsur sensitivitas yang tinggi sehingga dia lebih mudah menunjukkan hal-hal yang sifatnya sensitif," pungkas Joice.
(*)