Kandungan pati yang bermanfaat terurai diubah menjadi gula ketika pisang terlalu matang.
Pisang berukuran sedang yang terlalu matang hingga kulitnya berwarna coklat mengandung sekitar 17, 4 gram gula total.
Sedangkan, pisang berwarna kuning mengandung sekitar 14,4 gram gula.
Ini berarti terjadi peningkatan 3 gram gula.
Kadar gula bisa meningkat karena pati pisang yang merupakan karbohidrat kompleks secara alami terurai menjadi gula sederhana seiring waktu.
Makan pisang yang terlalu matang juga lebih rendah serat.
Ketika terlalu matang, pisang hanya mengandung serat sekitar 1,9 gram.
Berbeda dengan ketika pisang dalam keadaan matang sempurna mengandung serat sebesar 3,1 gram.
Serat yang kurang ini bisa menyebabkan kamu kekurangan serat sehingga bisa berdampak pada pencernaan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Diabetic Medicine menemukan bahwa pengidap diabetes yang mengonsumsi pisang matang tidak mengalami lonjakan glukosa darah yang tinggi.
Namun, bila pengidap diabetes mengonsumsi pisang terlalu matang bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cukup tinggi.
Para peneliti mengingatkan bahwa kadar gula pada pisang yang terlalu matang lebih rendah dibandingkan kandungan gula pada roti putih.
Setelah diteliti, kandungan nutrisi pada pisang yang terlalu matang juga mengalami penurunan.
Beberapa nutrisi yang menurun pada pisang diantaranya vitamin A, vitamin B6, dan vitamin K.
Itulah dia sederet penjelasan mengapa sebaiknya tidak mengonsumsi pisang yang terlalu matang, terutama bagi pengidap diabetes.
(*)
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, "Emak-emak Harus Tahu, Makan Pisang Terlalu Matang Ternyata Bisa Sebabkan Efek Buruk Ini bagi Tubuh"