Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Beberapa waktu lalu, pasangan artis Dinda Hauw dan Rey Mbayang sempat berkunjung ke Aceh.
Dinda Hauw dan Rey Mbayang terbang ke Aceh lantaran urusan pekerjaan.
Ternyata keduanya tengah menyelesaikan syuting film yang berjudul "Kekasih Impian".
Pasangan yang menikah pada 10 Juli 2020 itu pun tak menyia-nyiakan waktu begitu saja.
Dinda Hauw dan Rey Mbayang sempat mengabadikan momen saat berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman.
Orangtua Arshakalif Muhammad Mbayang itu pun kompak mengunggah momen tersebut melalui akun Instagram masing-masing.
Dengan balutan gamis dan bercadar, Dinda tampak cantik berjalan di halaman Masjid tersebut.
Baca Juga: 5 Tempat di Aceh yang Paling Hits di Instagram, Ada yang Berawal dari Tsunami Aceh
Tak lupa Rey Mbayang pun mendampingi sang istri berpose di sana.
Berbicara mengenai Masjid Raya Baiturrahman, memang sangat unik dan menarik.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Masjid ini adalah peninggalan kerajaan Aceh yang menjadi simbol agama, budaya, dan perjuangan masyarakat Aceh.
Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan dan saksi kejayaan Kerajaan Aceh, tapi juga pernah dijadikan markas pertahanan serangan para penjajah, loh.
Tempat ibadah ini dibangun oleh Sultan Iskandar Muda, raja Aceh periode 1607-1636, pada 1612 M.
Ada pula yang meyakini bahwa masjid ini telah dibangun lebih awal, yakni oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah pada 1292.
Bangunan asli Masjid Raya Baiturrahman sempat terbakar pada masa pemerintahan Sultan Nurul Alam (1675-1678).
Baca Juga: Dua Masjid Saksi Bisu Tsunami Aceh 13 Tahun Lalu, Salah Satunya Hanya Berjarak 500 Meter Dari Pantai
Sebagai gantinya, maka dibangunlah masjid baru di lokasi yang sama.
Sejak diresmikan, ternyata tidak sedikit rakyat Aceh yang menolak untuk beribadah di masjid ini karena dibangun oleh Belanda.
Tapi Masjid Raya Baiturrahman tetap menjadi kebanggaan tersendiri bagi Banda Aceh.
Sekarang, Masjid Raya Baiturrahman memiliki tujuh kubah dan delapan menara.
Setelah tsunami Aceh 2004, masjid ini kembali direnovasi karena mengalami kerusakan yang tidak terlalu parah pada beberapa bangunannya.
Adapun arsitek yang merancang Masjid Raya Baiturrahman yang baru adalah seorang kapten angkatan darat Belanda bernama Gerrit van Bruins.
Yang unik, masjid ini memakai gaya arsitektur Mughal, ditandai dengan bangunanya yang memiliki menara dan kubah besar, seperti Taj Mahal di India.
Kemudian, keunikan lain masjid ini terlihat pada pintunya.
Ada tiga pintu besar yang terbuat dari kayu dan dihiasi banyak ornamen.
Interior khas Masjid Raya Baiturrahman adalah dinding dan pilar ber-relief, tangga marmer dan lantai dari China, serta kaca patri dari Belgia.
Bagaimana, tertarik melihat keindahan Raya Baiturrahman di Aceh?
(*)