Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kasus meninggalnya Gilang Endi, mahasiswa UNS, saat Diklat menwa masih menyisakan tanya.
Dikutip dari artikel Grid.ID sebelumnya, Gilang disebut sempat mengalami lemas seusai turun dari tebing.
"Saat di rumah sakit diceritakan, awalnya ketika Gilang turun dari tebing menggunakan tali, kemudian lemas," jelas paman Gilang, Sutarno.
Selain itu, menurut penjelasan Sutarno, pengurus Menwa juga mengatakan bahwa Gilang mengalami kesurupan setelah turun dari tebing.
Karena hal itu, Gilang juga sempat diruqyah.
"Di lokasi sempat diruqyah, habis itu ceritanya seperti apa tidak tahu, tahu-tahu sudah di rumah sakit," lanjutnya.
Namun, karena terdapat beberapa luka di tubuh, jenazah Gilang pun akhirnya diautopsi.
Jenazah Gilang diautopsi di RSUD Moewardi Solo.
Baru-baru ini, polisi mengungkap adanya dugaan kekerasan.
Dikutip Grid.ID dari TribunSolo.com pada Selasa (26/10/2021), Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa beberapa saksi.
"Total ada 18 saksi, dengan rincian 8 peserta diklat, 9 panitia dan 1 dosen," ujarnya.
Selain itu, Ade juga mengungkap bahwa ada dugaan kekerasan terkait meninggalnya Gilang.
Karena hal itu, penyelidikan kasus tersebut pun sudah berubah menjadi penyidikan.
"Karena adanya dugaan kekerasan yang mengakibatkan meninggal dunia," jelasnya.
"Jadi proses penyelidikan dari tim gabungan, ada hasil berita acara klarifikasi beberapa saksi termasuk saksi yang bersama korban saat dinyatakan meninggal dunia," sambung Ade.
(*)