Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Diduga jadi korban perplocoan, mahasiswa UNS Gilang Endi (21) meninggal dunia.
Sebagaimana diketahui, Gilang Endi dikabarkan meninggal dunia saat melangsungkan diklat Resimen Mahasiswa (Menwa), Minggu (24/10/2021) lalu.
Dikutip dari Kompas.com, kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta saat ini sedang mendalami penyebab kematian Gilang.
Selain itu, pihak berwajib juga masih mendalami kronologis meninggalnya Gilang Endi, apakah yang bersangkutan benar meninggal karena kekerasan.
Saat ini, pihak berwajib masih menunggu hasil autopsi terhadap jenazah Gilang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi, Surakarta, pada Senin (25/10/2021).
Ditambahkan dari Tribunnews.com, Rabu (27/10/2021), kabar meninggalnya Gilang Endi telah membuat kedua orang tua korban terkejut.
Dari cerita paman korban yakni Sutarno, kedua orang tua terus menangis saat mengetahui anaknya sudah tidak bernyawa.
Menurut Sutarno, Gilang pamit dan mulai menjalankan diklat pada Minggu (24/10/2021).
Namun, Senin (25/10/2021) dini hari, dua orang laki-laki mendatangi rumah Gilang di Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar.
Tanpa penjelasan apa pun, dua orang tersebut meminta orang tua Gilang ikut dengannya.
Tanpa pikir panjang, kedua orang tua Gilang langsung ikut dengan dua pria tersebut.
"Kemudian, kakak saya disuruh ke Rumah Sakit Moewardi, berangkat menggunakan sepeda motor, sebelumnya tanpa dijelaskan ada apa," jelasnya Suarno.
Sayangnya, setelah sampai di rumah sakit, Gilang diketahui sudah terbujur kaku.
Tak kuasa menahan kesedihan, kedua orang tua Gilang hanya bisa menangis menyaksikan anaknya telah meninggal dunia.
Baca Juga: Mahasiswa UNS Mendadak Meninggal Dunia Saat Diklat Menwa, Kini Terkuak Adanya Dugaan Kekerasan
"Sampai di rumah baru mengetahui jika ada luka lebam di wajahnya, sehingga kami mulai curiga, dan memutuskan untuk melakukan autopsi," singkatnya.
Sebelum Gilang meninggal dunia, ternyata ibunda korban sempat menyimpan firasat buruk.
Sutarno mengungkap, ibu korban sempat mengirim pesan whatsapp pada Minggu pagi, namun ia tidak mendapat balasan.
"Ibunya hari minggu pagi sudah WA korban, pas dibuka WAnya sudah tidak aktif," ujar Sutarno kepada TribunSolo.com, Senin (25/10/2021).
"Dari situ ibunya sempat curiga, takut ada apa-apa," pungkas Sutarno.
(*)