Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri AstutiGrid.ID - Kejadian tragis menimpa sorang siswa di Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).Sebagaimana diketahui, siswa SMP tersebut dikabarkan meninggal dunia karena dianiaya gurunya.Dikabarkan tak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), siswa tersebut dianiaya hingga tewas.Dikutip Grid.ID dari Kompas TV, Kamis (28/10/2021), pelaku saat ini telah diamankan pihak berwajib.Sebagaimana diketahui, tindak kekerasan ini bermula dari tugas yang diberikan pelaku tak dikerjakan anak didiknya.Berlangsung pada 16 Oktober 2021 lalu, oknum guru akhirnya tersulut emosi.Sang guru diduga memukul bagian kepala hingga korban harus dilarikan ke rumah sakit.
Setelah beberapa hari, kondisi korban dikabarkan semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia.Terkait dugaan penganiayaan murid SMP di Kabupaten Alor, DPRD Provinsi NTT meminta dinas pendidikan setempat segera melakukan evaluasi.Selain itu, DPRD provinsi NTT meminta agar setiap guru menjalani tes psikologi tahun, untuk antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.Ditambahkan dari PosKupang.com, pelaku berinisial SK alias Stev (40) diketahui sebagai guru Bahasa Inggris.Saat ini, pelaku telah diberi sanksi dari SMP Negeri Padang panjang dan juga Dinas Pendidikan Kabupaten Alor dengan tindak pemecatan.Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor, Alberth Ouwpolly, Selasa (26/10/2021) mengatakan, pihaknya telah memecat SK, oknum guru SMP Negeri Padang Panjang."Sudah, sudah dilakukan pemecatan tadi pagi, jam sembilan sudah kita keluarkan surat pemberhentian terhadap guru itu, (SK) yang bersangkutan dalam status sebagai tenaga pendidik non PNS di UPT SMP Negeri Padang Panjang," jelas Alberth.
Sementara itu, Kapolres Alor, AKBP Agustinus Christmas mengatakan, pihaknya sudah mengamankan pelaku Senin (25/10) malam sekitar pukul 01.00 Wita."Keluarga korban dan keluarga pelaku sangat kooperatif menyerahkan penanganan selanjutnya, sesuai hukum yang berlaku kepada kepolisian," jelasnya.Kendati demikian, penyebab kematian korban sampai saat ini masih menunggu keterangan lebih lanjut dari tim medis."Untuk keterangan medis penyebab meninggalnya korban, masih perlu pendalaman oleh saksi ahli medis melalui visum dan otopsi.""Saat ini kita masih koordinasikan dengan dokter pemeriksa serta ijin dari keluarga korban untuk dilakukan otopsi," pungkasnya.