"Saya kesal harus berbicara tentang hal-hal ini, tetapi meminta orang-orang yang salah paham dan berpikiran buruk agar menahan diri dari mengambil kesimpulan," tulisnya.
Lalu di samping tulisan itu, ia menambahkan bahwa ia tidak cukup gila untuk melakukan pembelian spekulatif.
Maksud Taeyeon "pembelian spekulatif" mengacu pada investasi di bidang properti dengan harapan nilainya meningkat di masa depan.
Sebelumnya, SM Entertainment juga telah menanggapi dugaan Taeyeon SNSD menjadi korban penipuan.
Namun selaku agensinya, SM Entertainment mengaku tidak bisa banyak komentar karena hal itu termasuk masalah pribadi artis.
"Sulit bagi kami untuk mengonfirmasi informasi tersebut karena terkait dengan aset artis kami," kata SM Entertainment dikutip dari Soompi, Kamis (18/10/2021).
Sebelumnya publik sempat dikejutkan dengan kabar Taeyeon SNSD telah menjadi korban penipuan real estat.
Pada 28 Oktober, YTN melaporkan bahwa sebuah perusahaan investasi real estat telah menipu sekitar 3.000 orang untuk membeli properti dengan menggunakan informasi palsu.
Perusahaan menipu para korban agar percaya bahwa tanah yang mereka jual dapat dikembangkan padahal kenyataannya dilindungi sebagai kawasan konservasi hutan di bawah Undang-Undang Perlindungan Hutan.
Total kerugian yang diderita para korban mencapai 250 miliar won (sekitar 214 juta Dolar AS).