Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, peristiwa menyedihkan dialami oleh RN (30).
Pasalnya, ia termakan bujuk rayu seorang oknum PNS.
Diketahui, RN telah menjalin asmara terlarang dengan seorang oknum PNS yang bekerja di Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran.
Dikutip dari Suar.id pada Kamis (28/10/2021), RN merupakan seorang warga Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Dirinya mengaku sudah menjalih hubungan dengan sang selingkuhan, K (49), selama 2 tahun terakhir.
Bahkan, RN pun rela menceraikan suami saha.
Namn, mau tak mau kini dirinya harus menelan pil pahit.
Baca Juga: Anak Nia Daniaty dan Suami Bakal Diperiksa Polisi Terkait Kasus Dugaan Penipuan PNS Jalur Cepat
Pasalnya, dalam keadaan hamil ia justru ditinggalkan oleh K.
Dikutip Grid.ID dari TribunJabar.id pada Kamis (28/10/2021), RN pun mengungkap rasa kesalnya karena sudah merelakan banyak hal.
"Saya minta keadilan, tanggung jawab K yang sudah menjanjikan. Karena, rumah tangga saya hancur, pekerjaan hancur, dan anak saya pun terlantar," ujarnya.
"Katanya (kata mantan suaminya), enggak mau tanggung jawab karena dulu sempat dilarang oleh K untuk jangan menemui ayahnya karena dia (K) yang mau tanggung jawab," lanjutnya.
Tak hanya itu, ia mengungkap bahwa hartanya pun habis untuk K.
"Sedangkan dulu, karena dia (K) saya habis-habisan sampai menjual tanah tanpa sepengetahuan orang tua saya untuk menolongnya," ujar RN.
"Saya belain dia supaya tidak ketahuan (selingkuh) dan tidak tercemar nama baiknya. Tapi timbal baliknya mana? Saya sudah ceraikan suami karena katanya mau tanggung jawab. Tapi boro-boro, yang ada sampai saya hamil berusia sembilan minggu ini, (malah) ditelantarkan," sambungnya.
Bahkan, ia mengaku sempat dipersilakan untuk menggugurkan janin hasil hubungan asmaranya dengan K.
"Tapi ini gimana, jabang bayi ini siapa yang mau bertanggung jawab dan merawatnya sampai besar? Dulu, saat saya coba tanya apakah jabang bayi ini mau digugurin (aborsi) atau tidak, malah jawabannya, 'Ya, silakan'. Saya tidak mau apa-apa, saya hanya ingin dia bertanggung jawab," kata RN.
(*)