Grid.ID - Kini hidupnya bahagia usai menikah dengan Irwan Mussry, siapa sangka Maia Estianty ternyata pernah idap gangguan mental.
Diam-diam Maia Estianty menjalani terapi ke psikolog gegara merasa ada gangguan mental pada dirinya.
Jenis gangguan mental apa yang dialami Maia Estianty hingga lakukan terapi ke psikolog?
Rupanya, ibu Al Ghazali, El Rumi dan Dul Jaelani itu pernah merasa aneh karena tak bisa merasakan sedih.
Hal ini seperti dikutip dari kanal YouTube MAIA ALELDUL TV, Rabu (27/10/2021).
“Contoh kayak gue dulu kan gue tahu lagi jatuh, aku hipnoterapi. Aku merasa ada yang salah,” kata Maia.
Manta istri Ahmad Dhani ini menuturkan, ketika itu, ia bahkan tak menangis melihat orang meninggal di hadapannya.
“Aku kenapa ya pada saat itu enggak bisa menangis ya. Lihat orang meninggal di depanku, kayak enggak ada hati. ‘Oh mati, ya biarin aja’. Jadi kayak enggak ada perasaan,” tutur Maia.
Dengan demikian, ibu Al El Dul ini menyimpulkan ada yang salah dengan kesehatan mentalnya.
Oleh karenanya, Maia mengunjungi psikolog untuk ikut terapi konseling.
“Jadi pada akhirnya aku konseling ke psikolog, terapi. Dan aku menyadari punya kekurangan, ‘gue kayaknya butuh nih’,” ucap Maia.
Menurut Maia, tak ada yang salah bila seseorang merasa ada gangguan mental dan mengunjungi psikolog.
Maia menyebut, hal itu berguna untuk kenyamanan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
5 Persiapan Penting Sebelum Konsultasi ke Psikolog Pertama Kalinya
Tak perlu ragu mencari bantuan psikolog untuk memecahkan permasalahan Anda. Apalagi bila saat ini Anda tertekan dan butuh teman curhat.
Nah, konsultasi ke psikolog adalah salah satu cara untuk mengatasi rasa tertekan Anda. Bingung karena baru pertama kalinya konsultasi ke psikolog?
Tenang, Anda hanya perlu melakukan hal-hal berikut agar konsultasi psikologis pertama Anda berjalan lancar.
Mungkin pada awalnya, Anda ragu untuk berkunjung ke psikolog. Anda malu dan cemas karena pandangan orang-orang sekitar.
Ya, sebagian besar memang menganggap bahwa orang yang ke psikolog adalah orang yang mengalami gangguan jiwa.
Padahal, ketika Anda stres dan tidak bisa mengelolanya dengan baik, bisa jadi tanda bahwa Anda perlu konsultasi ke psikolog.
Wajar jika pada pertemuan pertama Anda merasa khawatir, cemas, dan tidak nyaman.
Akan tetapi, agar masalah Anda cepat selesai, maka Anda harus memaksimalkan pertemuan pertama Anda dengan psikolog.
Nah, agar pertemuan pertama Anda berjalan dengan lancar, sebaiknya ikuti tips-tips berikut ini.
1. Jadi diri sendiri, tak perlu takut
Hampir setiap orang yang baru pertama kali konsultasi ke psikolog merasa takut dan tak nyaman. Namun, jangan sampai hal ini membuat Anda menutup diri.
Ketakutan di awal sangat wajar, tapi jika Anda sudah beradaptasi maka sebaiknya nikmati obrolan dengan psikolog.
Psikolog adalah seorang yang profesional, jadi apapun masalah Anda pasti akan menjadi rahasia antara kalian berdua.
Jadi, jangan takut untuk jujur dan menceritakan apa yang Anda rasakan.
Psikolog atau terapis juga memiliki tujuan untuk membantu, bukan menghakimi Anda.
Maka, tidak perlu berbohong atau menutup-nutupi kenyataan tertentu hanya karena Anda takut dipandang secara negatif oleh psikolog Anda.
Ibaratnya, bila Anda tidak mau memberi tahu dokter kalau Anda sakit perut dan mual, bagaimana dokter bisa mendiagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat?
2. Siapkan diri untuk menjawab banyak pertanyaan
Pada sesi pertama, psikolog akan berusaha untuk mengenal Anda dan masalah yang Anda alami.
Dengan begitu, pasti ada banyak pertanyaan yang ditanyakan pada Anda, sehingga siapkan semua jawaban dan cerita Anda sejujurnya.
Mungkin pertanyaan pertama yang akan dilontarkan oleh psikolog adalah, “Apa yang membuat Anda datang ke sini?” atau “Mengapa baru sekarang datang berkonsultasi, mengapa tak sebelumnya?”.
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang mungkin Anda hadapi di pertemuan pertama, yang ditujukan untuk mengetahui apa yang Anda rasakan saat itu dan menilai kondisi emosional Anda.
3. Jangan malu bertanya, catat berbagai pertanyaan saat berkonsultasi
Dalam satu sesi, biasanya terapi dilakukan selama kurang lebih 45-50 menit. Hal ini tergantung kebijakan masing-masing tempat konseling yang Anda datangi.
Anda berhak untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan pada psikolog.
Justru, sesi pertama adalah kesempatan Anda untuk mengetahui bagaimana rencana terapi yang akan Anda jalani ke depannya. Beberapa hal yang sebaiknya Anda tanyakan pada psikolog adalah:
- Terapi apa yang akan diterapkan pada saya?
- Seberapa sering saya harus konsultasi ke psikolog?
- Apakah terapi ini merupakan terapi jangka pendek atau jangka panjang?
- Apakah ada yang harus saya lakukan di rumah demi menunjang terapi?
- Apakah anggota keluarga atau orang terdekat saya perlu dilibatkan?
Jika ada hal lain yang masih membuat Anda ragu dan bingung tentang terapi yang akan dilakukan, jangan sungkan untuk bertanya pada psikolog Anda.
4. Datang dengan jurnal harian Anda
Jika Anda memiliki jurnal atau buku harian, maka sebaiknya bawa ketika Anda berkonsultasi. Ini akan memudahkan Anda menjawab berbagai pertanyaan psikolog.
Terkadang, Anda mungkin lupa kejadian apa yang membuat Anda marah di waktu lampau, sehingga dengan membawa buku harian, Anda dapat mudah mengingatnya kembali.
5. Jangan terlambat
Bila Anda sudah membuat janji dengan terapis, datanglah sekitar 10 menit lebih awal.
Datang lebih awal akan membantu Anda mempersiapkan mental, memfokuskan pikiran, dan mengurus administrasi.
Sedangkan kalau datang terlambat, Anda mungkin jadi merasa bersalah dan gugup sehingga konsultasinya tidak berjalan lancar.
Anda juga yang akan rugi, karena terlambat berarti memotong jam konsultasi dengan terapis Anda.
Artikel ini telah tayang di laman BanjarmasinPost dengan judul: Peristiwa Maia Estianty Terapi Gegara Idap Gangguan Mental Terkuak, Ibu Al El Dul: Gak Bisa Nangis (*)