Find Us On Social Media :

20 Tahun Silam Alasan Cerdasnya Melepas Timor Timur Menuai Decak Kagum, BJ Habibie Dinilai Sangat Humanis Lantaran Tidak Membiarkan Terjadinya Pertumpahan Darah

By Annisa Dienfitri, Senin, 1 November 2021 | 15:05 WIB

BJ Habibie dan Hasri Ainun.

Baca Juga: Petugas Pemakaman BJ Habibie Sampai Dibuat Tak Percaya, Begini Kesaksiannya Saat Mengetahui Kondisi Tanah yang Ia Gali

Sekjen PBB akhirnya menyampaikan hasil refrendum kepada Dewan Keamanan PBB pada 3 September 1999.

Hasilnya 344.580 suara (78,5 persen) menolak otonomi, 94.388 (21 persen) suara mendukung otonomi, dan 7.985 suara dinyatakan tidak valid.

Hasil referendum kemudian diumumkan secara resmi di Dili pada 4 September 1999, menyatakan masyarakat Timtim memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Habibie mengutarakan alasan dan fakta yang sangat cerdas dengan keputusannya melepaskan TimTim.

1. Alasan Pertama

"Timtim dengan populasi sekitar 700 ribu rakyat telah menarik minat dunia. Tapi saya punya 210 juta rakyat."

"Jika saya biarkan tentara asing mengurus Timtim, secara implisit saya berarti mengakui bahwa TNI tak bisa menjalankan tugasnya dan ini bisa berakibat buruk bagi stabilitas negara. Dan saya tak mau ambil risiko ini."

"Masalah Timor Timur sudah harus diselesaikan sebelum Presiden ke-4 RI dipilih, sehingga yang bersangkutan dapat mencurahkan perhatian kepada penyelesaian masalah nasional dan reformasi yang sedang kita hadapi."

Baca Juga: Hidup Super Makmur Usai Jadi Istri Irwan Mussry, Maia Estianty Bikin Pangling Gegara Fotonya Ini hingga Bikin Cucu Ponakan dari BJ Habibie Takjub!

2. Alasan Kedua

Habibie menganggap Australia telah menjadi 'sahabat' Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan 1945.