"Sebenarnya dulu itu Mas Gilang pengin sekali masuk sekolah di ikatan dinas API Madiun," lanjutnya.
"Jadi mungkin dia masih ingin melanjutkan cita-citanya di ikatan dinas makanya dia mengikuti organisasi Menwa itu," sambungnya.
Meski sudah bergabung selama 3 semester, Gilang tak pernah bercerita mengenai ada atau tidaknya kekerasan dalam kegiatan tersebut.
Hal itu membuat keluarga yakin bahwa Gilang akan baik-baik saja selama mengikuti kegiatan menwa.
"Dari semester satu sampai semester tiga, kalau untuk masalah seperti itu (dugaan kekerasan) enggak pernah cerita. Kalau pernah ada seperti itu dan Mas Gilang cerita ke keluarga, otomatis pihak keluarga akan melarang ikut organisasi Menwa. Tapi sejauh ini tidak ada cerita seperti itu dari almarhum," kata Novaria.
(*)