Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Alpukat merupakan satu dari sekian banyak jenis buah-buahan yang banyak dan mudah ditemukan di Indonesia.
Alpukat seringkali dijadikan menu sarapan lantaran kaya akan lemak, tapi rendah kalori.
Mengutip Tribunnews.com, alpukat mengandung vitamin dan mineral seperti zat besi, mangan, fosfor, tembaga, zinc, vitamin A, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), dan B3 (niasin) dalam jumlah kecil.
Satu manfaat mengonsumsi alpukat yakni bisa mengatasi penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Selain itu, alpukat memiliki sifat menenangkan usus, mencegah sembelit, serta mencegah peradangan pada usus atau gejala yang sama.
Namun Sobat Grid harus berhati-hati saat akan mengonsumsi alpukat.
Pasalnya alpukat yang sudah terlalu matang bahkan busuk sangat dilarang untuk dikonsumsi.
Melansir Healthline.com dari sajiansedap, terdapat 5 tanda alpukat sudah busuk dan dilarang dikonsumsi demi kesehatan tubuh.
1. Terlalu lembut dan kulit penyok
Saat memeriksa kematangan, gunakan telapak tangan untuk meremas alpukat secara lembut.
Jangan menekan buah memakai jari-jari karena dapat membuat memar daging alpukat.
Jika alpukat sangat keras, tandanya belum matang.
Jika sedikit lembek, maka kemungkinan matang dan siap untuk dimakan.
Namun, jika memeras menyisakan lekukan kecil, mungkin terlalu matang untuk diiris dan akan lebih baik dihaluskan.
Dipastikan lagi untuk tidak lagi mengonsumsi alpukat ketika buahnya terlalu matang dan daging buah lembek.
Selain itu, jika alpukat sudah memiliki area cekung atau tampak mengempis sebelum memencetnya, kemungkinan alpukat itu sudah melewati titik utama kematangan.
2. Kulit menghitam
Beberapa jenis alpukat mengalami perubahan warna kulit yang berbeda saat mereka matang, khususnya varietas Hass.
Alpukat varietas Hass menyumbang sekitar 80 persen alpukat yang dimakan di seluruh dunia.
Ketika belum sepenuhnya matang, alpukat Hass memiliki kulit hijau cerah bergelombang.
Warna kulit alpukat berkembang menjadi hijau tua atau cokelat saat matang.
Jika kulit terlihat hampir hitam dan buahnya terasa lembek saat disentuh, alpukat terlalu matang dan cenderung lembek.
Varietas lain, termasuk zutano dan fuerte, mempertahankan warna kulit hijau setelah matang.
3. Daging berwarna gelap dan berserat
Setelah memotong alpukat akan lebih mudah untuk menentukan apakah sudah busuk.
Alpukat yang siap dimakan memiliki daging hijau muda, sementara alpukat busuk memiliki bintik-bintik coklat atau hitam di seluruh daging.
Baca Juga: Stop Makan Alpukat Dicampur Susu Kental Manis, Bisa Datangkan Racun yang Bikin Pendek Umur!
Namun, bintik coklat yang terisolasi mungkin disebabkan karena memar, daripada pembusukan yang meluas, dan dapat dipotong.
Tanda lain alpukat membusuk adalah goresan-goresan gelap pada daging.
Namun, beberapa alpukat terutama yang dipanen dari pohon, memiliki garis-garis gelap meskipun tidak busuk.
Jika buahnya terlihat bagus dan rasanya tidak enak, tidak apa-apa untuk dimakan.
Demikian pula, tekstur alpukat berserat ketika telah rusak.
Namun, jika tidak ada tanda-tanda busuk lainnya, keadaan ini tidak selalu buruk.
Tekstur berserat juga dapat dikaitkan dengan kondisi pertumbuhan.
Daging alpukat busuk memiliki bintik-bintik gelap dan tekstur benang yang rasanya tidak enak.
Namun, area yang berubah warna bisa disebabkan oleh memar.
4. Bau
Alpukat matang memiliki aroma menyenangkan, sedikit manis, dan rasa agak pedas.
Saat buahnya rusak, rasa dan baunya tercium tidak normal.
Jika memiliki rasa atau bau asam, mungkin ada pembusukan bakteri dan harus dibuang.
Bau dan rasa kimia berarti tengik atau busuk.
Hal ini dapat terjadi ketika oksigen atau mikroba merusak atau memecah lemak tak jenuh buah.
Ketengikan dapat menyebabkan pembentukan senyawa yang berpotensi toksik.
Rasa alpukat yang sudah lembek dapat bervariasi, tetapi biasanya mudah untuk mengetahui apakah sudah mencapai melewati masa puncak kematangannya.
Melalui aroma, rasa, sentuhan, dan visual, dapat ditentukan apakah alpukat telah rusak.
Jika rasa atau aroma asam, serta aroma tengik dan rasa kimia, berarti alpukat harus dibuang.
5. Berjamur
Jamur pada alpukat umumnya berwarna putih atau abu-abu dan terlihat samar-samar.
Jangan mengendusnya, karena dapat spora jamur dapat terhirup dan memicu masalah pernapasan jika mengidap alergi.
Hindari membeli alpukat berjamur di bagian luar, karena dapat menembus daging dan menyebabkan kerusakan.
Jika terlihat jamur saat memotong alpukat, buang seluruh buahnya.
Meskipun mungkin hanya melihat jamur di satu area, jamur dapat mudah menyebar melalui daging lunak.
Jamur adalah tanda yang jelas bahwa alpukat telah rusak karena dapat menyebar melalui daging lunak, meski mungkin tidak sepenuhnya terlihat.
(*)