Find Us On Social Media :

Wisata Sekaligus Terapi, Yuk Kenali Forest Healing Alias Terapi Pemulihan di Hutan, Dijamin Bikin Ketagihan!

By Devi Agustiana, Selasa, 2 November 2021 | 16:51 WIB

Mengenal wisata forest healing, terapi di hutan untuk menghilangkan stres.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Liburan bukan hanya tentang melepas penat dari kesibukan sehari-hari.

Lebih dari itu, tipe wisata juga penting karena bisa jadi salah satu terapi untuk kesehatan mental.

Hal ini pula yang sedang dikembangkan Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Lampung.

Mengutip Kompas.com, salah satu konsep yang sedang dikembangkan adalah "forest healing" atau hutan untuk terapi pemulihan atau penyembuhan pada wisatawan.

"Hutan di Lampung punya banyak potensi yang harus digali. Kami sekarang fokus membangkitkan potensi yang ada di hutan tapi belum termanfaatkan dengan baik, seperti keindahan bentang alam, kenyamanan dalam hutan yang bentuknya relaksasi dan terapi," kata Kepala Dishut Lampung Yanyan Ruchyansyah.

Perlu diketahui kalau forest healing hanya bisa dilakukan di hutan dengan kondisi yang masih baik.

Ada beberapa lokasi hutan yang akan dikembangkan, yaitu:

Baca Juga: Hati-Hati Saat Traveling! Ketahui 5 Larangan yang Dianggap Aneh di Setiap Negara

- Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rachman

- Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Way Kalam

- KPH Bukit Punggur

- KPH Batu Tegi

- KPH Liwa

- KPH Pesisir Barat

Adapun pengelolaan forest healing tidak akan secara massal dan eceran.

Baca Juga: Sedang Liburan ke Bali, Dinda Hauw dan Rey Mbayang Pamer Pose Kece di Pura Ulun Danu, Destinasi Cantik yang Menawarkan Keindahan Danau Beratan

Akan tetapi, bersifat paket dan khusus sehingga wisata terbatas untuk mempertahankan kelestarian hutan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Dengan forest healing, kita bisa melakukan terapi dalam hutan untuk menghilangkan stres.

Wisatawan akan merasa lebih rileks, tenang, dan bersemangat saat melakukan aktivitas kembali.

Mengutip Tribunnews.com, Wamen LHK juga mendorong forest healing activities untuk memperoleh udara segar.

“Kita kembali ke hutan sebagai bagian dari penyembuhan fisik, psikis, dan kejiwaan kita sehingga kita senang dan gembira di hutan, Covid tidak bisa masuk,” kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dr Alue Dohong, Kamis (28/10/2021).

(*)