Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Saat sedang menulis berita, saya tiba-tiba terhenyak dan seketika membatu.
Bagaimana tidak, saya kaget karena secara tidak sengaja menelan permen karet yang sedang dikunyah.
Tanpa aba-aba, saya langsung teringat mitos zaman dulu ketika masih bocah.
Di masa itu, seseorang pernah menakut-nakuti saya dengan mengatakan bahwa permen karet yang tertelan bisa menempel di usus.
Namun rupanya, permen karet yang menempel di usus memang sekadar mitos.
Faktanya, seperti dilansir dari Kompas.com, permen karet yang tertelan dalam jumlah sedikit akan keluar melalui saluran pencernaan.
"Tergantung besar kecilnya. Apabila permen karet sudah masuk lambung tidak perlu dilakukan tindakan," tutur dokter umum di RSUD dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, dr Wahyu Tri Kusprasetyo.
Meski demikian, dr. Wahyu membenarkan bahwa permen karet tidak dapat dicerna dengan baik dalam tubuh.
"Permen karet tidak dapat dicerna dengan baik di tubuh karena mengandung getah karet, dan membutuhkan waktu yang lama untuk berubah bentuk. Bentuknya akan menyesuaikan dengan feses," terang Wahyu.
Justru, kondisi berbahaya terjadi jika permen karet masuk ke kerongkongan atau tenggorokan.
Hal tersebut berbahaya karena dapat mengganggu saluran pernapasan.
Bila tidak segera ditangani, saluran pernapasan akan tersumbat dan berisiko fatal.
Sementara mengutip kidshealth.org dari GridHealth.ID, permen karet terbuat dari bahan alami atau sintetis (getah damar), pengawet, perasa, dan pemanis.
Tubuh dapat menyerap pemanis seperti gula, tetapi saluran pencernaan manusia tidak dapat mencerna getah damar.
Meskipun perut tidak dapat memecah sepotong permen karet dengan cara yang sama seperti memecah makanan lain, permen karet tidak akan tinggal di dalam perut.
Permen karet akan bergerak melalui saluran pencernaan oleh gerakan normal usus (peristaltik).
Dengan kata lain, permen karet akan keluar melalui kotoran.
Namun dalam kasus yang jarang terjadi, menelan permen karet dalam jumlah banyak dan waktu singkat dapat menyumbat saluran pencernaan.
(*)