Selain itu, saat mendekat, para arkeolog harus menggunakan sistem buatan sepanjang 12 meter untuk memanjat ke dekat tengkorak.
Mereka kemudian menggunakan tiang panjang untuk menemukan cara menggalinya.
Penelitian yang berlangsung bertahun-tahun, dipimpin oleh Dr. Maria Giovanna Belcastro dari Universitas Bologna.
Hasil penelitian menemukan bahwa tengkorak itu meninggal diiringi dengan ritual mistik.
Analisis menunjukkan bahwa itu adalah tengkorak utuh seorang gadis yang meninggal pada usia 24-35 tahun.
Beberapa lesi di permukaan luar tulang menunjukkan pengangkatan jaringan lunak dari tengkorak setelah kematian.
Kemungkinan sebagai bagian dari ritual penguburan yang kompleks.
Sementara itu, kerusakan lain pada mayat, ditambah cara menempelnya ke dinding gua melalui proses akumulasi sedimen yang lama, menunjukkan bahwa ia telah terhanyut dari situs pemakaman aslinya.
Lebih spesifiknya lagi, postingan di PLOS ONE mengungkap struktur gua dan material di sekitar tengkorak, seperti "cangkang batu yang mengalir", yang menunjukkan bahwa saat dijatuhkan di sini, gua tersebut masih berupa lubang.