Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Penyebab banjir bandang yang terjadi di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis (4/11/2021) masih terus diselidiki.
Dari semua korban yang terseret arus, sudah ada 4 orang yang ditemukan dalam keadaan selamat, namun 10 orang lainnya masih berstatus hilang.
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Batu juga mencatat ada 1 korban yang ditemukan meninggal dunia dalam musibah ini.
Sementara itu, ada seumlah kerugian materiil yang tercatat oleh BPBD, yakni 27 unit sepeda motor rusak, 2 unit mobil rusak, 3 ekor sapi dan 5 kambing.
Melansir dari Kompas.tv, Jumat (5/11/2021) banjir bandang ini juga meluluhlantakkan 6 desa lain, yakni Desa Sumber Brantas, Desa Bulu Kerto, Desa Tulung Rejo, Desa Padang Rejo, Desa Sido Mulyo dan Desa Punten.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginstruksikan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk terus memantau lokasi bencana.
Ia juga meminta Risma untuk segera menangani tempat pengungsian masyarakat.
“Tolong lokasi banjir untuk dapat ditangani dan terus dipantau,” ujar Ma'ruf saat bertelepon, dikutip dari Kompas.com.
Risma dan tim menyatakan kesiapannya menangani kasus ini, ia bahkan telah menyiapkan lumbung padi untuk korban banjir di Melawi, Kalimantan Barat.
“Ramalan BMKG itu kan parahnya (hujan) justru Januari sampai Februari. Sekarang ini kami siapkan lumbung padi sehingga nanti kalau ada banjir, jalannya putus, mereka masih bisa survive dengan lumbung,” ucap Risma.
Hingga hari ini, BPBD belum memberi penjelasan terkait penyebab banjir bandang yang menghantam Kota Batu.
Namun, BPBD telah memastikan bahwa banjir bandang ini membawa lumpur dan pohon besar yang menghancurkan pemukiman warga sekitar.
"Banjir ini memang membawa material lumpur, juga kayu, pohon. Kami belum melakukan assessment penyebab ini asal usulnya dari mana."
"Terkait penyebab (banjir bandang), kami akan lakukan kajian besok, asal mulanya akan ditelusuri," ucap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim.
Kini BPBD masih berfokus pada evakuasi korban hilang dan menyediakan tempat penampungan bagi mereka yang rumahnya hancur.
"Malam ini kami fokus upaya evakuasi korban hilang maupun penyediaan tempat penampungan bagi yang keluarga yang rumahnya malam ini tidak bisa ditinggali," sambung Achmad, dikutip dari Tribunnews.com.
(*)