"Dijanjikan Rp 5 juta oleh AH, tapi pembayarannya pun baru diterima Rp 1 juta. Jadi ini pembunuh bayaran. Otak dari pembunuhan ini adalah AH alias keponakan korban," lanjutnya.
Dikutip Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Jumat (5/11/2021), pembunuhan ini diketahui sudah direncanakan selama satu tahun oleh AH.
"Perencanaan pembunuhan ini sudah dilakukan 1 tahun sebelumnya," jelas Harun.
Awalnya, AH yang menguasai lahan parkir bisa mendapatkan Rp 110 juta perbulan.
Namun, sejak GP menguasai tempat parkir tersebut, AH hanya menerima Rp 77 juta setiap bulannya.
Hal itupun membuat AH gelap mata dan bertekad menghabisi nyawa pamannya.
Mengenai pembunuhan tersebut, pelaku melukai leher, punggung, dan juga paha korban dengan senjata tajam.