Grid.ID - Selama 25 tahun kematian Ibu Tien Soeharto disimpan rapat-rapat dari publik.
Selama 25 tahun disimpan rapat-rapat dari publik, mantan kapolri bongkar tabir kematian Ibu Tien Soeharto yang masih jadi misteri.
Kematian Ibu Tien Soeharto bukan karena ditembak?
Ibu Tien Soeharto memiliki nama lengkap Raden Ayu Siti Hartinah.
Ia adalah mantan ibu negara karena istri mendiang Soeharto.
Tien menikah dengan Soeharto pada tanggal 26 Desember 1947 di Surakarta.
Anak kedua pasangan KPH Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo meninggal pada 28 April 1996 di usia 72.
Ia pun diberi gelar pahlawan nasional.
Setelah simpang siur penyebab kematiannya dipertanyakan publik, akhirnya kini terungkap sudah.
Dikutip dari Tribun Jatim, penyebab sebenarnya Ibu Tien wafat diungkap oleh mantan Kapolri Jenderal Polisi Purnawirawan Sutanto.
Hal itu juga menjawab rumor yang berbedar selama ini.
Saat itu, Jenderal Polisi Purnawirawan Sutanto rupanya menjadi saksi detik-detik wafatnya Tien Soeharto pada 1996 silam.
Hal itu seperti yang diceritakannya dalam buku berjudul 'Pak Harto, The Untold Stories'.
Sutanto mengaku, saat itu dia menyaksikan Soeharto terus mendampingi sang Ibu Negara.
"Saya menyaksikan langsung bagaimana Pak Harto mengalami kesedihan yang amat mendalam," kata Sutanto dalam buku itu.
Menurutnya, bagaimanapun seseorang pasti akan sedih saat kehilangan pendamping hidupnya selama puluhan tahun.
"Ibu Tien telah banyak berkorban dan menemani Pak Harto dalam suka dan duka. Namun, dalam keadaan itu Pak Harto tetap nampak tegar, tenang, dan tabah," ujar Sutanto.
Beberapa hari setelah peristiwa itu, Sutanto melanjutkan, beredar isu mengenai penyebab meninggalnya Tien.
Isu itu menyebutkan, Tien meninggal karena dua anak lelakinya, Tommy dan Bambang, saling berebut proyek mobil nasional.
Keduanya pun terlibat baku tembak hingga satu di antara tembakan kemudian mengenai Tien.
"Itu adalah rumor dan cerita yang sangat kejam dan tidak benar sama sekali. Saya saksi hidup yang menyaksikan Ibu Tien terkena serangan jantung mendadak, membawanya ke mobil, dan terus menunggu di luar ruangan saat tim dokter RSPAD melakukan upaya medis," jelasnya.
Oleh karena itu, Sutanto pun berharap agar masyarakat tidak termakan rumor tersebut.
"Saya harap jangan sampai rumor tidak benar itu tetap dipercaya oleh sebagian orang yang hingga kini terus menganggapnya benar," ujar Sutanto.
Ketika Soeharto sedang memancing, rupanya Tien sedang berada di sentra pembibitan buah Mekarsari.
Menurut Sutanto, saat itu Tien terlalu asyik dan bergembira melihat sejumlah tanaman yang sedang berbuah di tempat itu.
Saat Soeharto kembali ke rumah dan bertemu istri pada sore harinya, menurut Sutanto, suasana berlangsung seperti biasanya.
Namun, sesuatu tiba-tiba terjadi pada Minggu (28/4/1996) dini hari, tepatnya sekitar pukul 04.00 WIB.
"Baru pada Minggu dini hari sebelum subuh, sekitar pukul 04.00, Ibu Tien mendapat serangan janting mendadak," kata Sutanto, seperti dikutip dalam buku 'Pak Harto, The Untold Stories'.
Saat itu, sang Ibu Negara terlihat sulit bernapas sehingga dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto.
"Saya melihat dokter Kepresidenan, Hari Sabardi, memberi bantuan awal pernapasan dengan tabung oksigen. Saya sendiri turut membawa Ibu Negara dari rumah ke mobil dan selanjutnya ke RSPAD. Saat itu, selain Pak Harto, Mas Tommy dan Mas Sigit ikut mendampingi," sambung Sutanto.
Sejumlah upaya medis untuk menyelamatkan Tien pun dilakukan oleh tim dokter, meski pada akhirnya Tien menghembuskan napas terakhirnya.
"Sekitar pukul 05.10, Ibu Tien menghembuskan napas terakhir dan meninggalkan berbagai kenangan kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Sutanto.
Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judul, 23 Tahun Jadi Misteri, Mantan Kapolri Buka Tabir Penyebab Kematian Ibu Tien Soeharto!
(*)