"Dia (pelaku) hanya pakai okolnya (otot), anak umur segitu kan okolnya yang dipakai dia tidak pakai akal sehat," sambung Lasrini.
Ia juga mengungkap bahwa ayah Gilang yang merupakan seorang pensiunan TNI pun tak pernah berlaku kasar pada anaknya.
"Saking lembutnya orang tua mas Gilang meminta menukar laptop Gilang untuk adiknya, itu tidak tega untuk memaksa itu," kata Lasrini.
"Apalagi tindakan kekerasan fisik, sama sekali tidak ada dalam keseharian keluarga," jelasnya.
Namun, nyawa Gilang justru melayang di tangan mahasiswa yang sama-sama masih berkuliah.
(*)