Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Pemain sinetron Erna Libby meningal dunia karena tumor otak pada Selasa (19/8/2008), selepas Sholat Maghrib.
Artis Erna Libby sempat terkenal pada masanya.
Mengutip Sajian Sedap, adapun salah satu acara yang sukses dibawakan Erna Libby adalah Angin Malam.
Beberapa sinetron yang pernah dibintanginya seperti Bukan Cinta Sesaat, Mahligai di Atas Pasir, dan Menjemput Impian.
Ternyata sang artis telah divonis penyakit tersebut sejak 2005.
Saat itu, Erna Libby pun sudah menerima semuanya dengan tangan terbuka.
Akan tetapi, Erna tetap berusaha untuk sembuh, bahkan sempat bolak-balik Jakarta Singapura demi pengobatan.
Baca Juga: Waspadai Tanda-tanda Tahi Lalat Berbahaya, Bisa Jadi Kanker atau Tumor, Cek Segera di Tubuhmu!
Takdir berkata lain, Erna Libby menghembuskan napas terakhir di usia yang cukup muda, yaitu 34 tahun.
Dari Erna Libby, kita mengambil pelajaran kalau tumor otak adalah penyakit yang sama sekali tidak bisa dianggap sepele.
Tumor otak adalah kondisi munculnya sel yang tumbuh tidak normal di otak.
Saat ada pertumbuhan sel abnormal, penderita bisa merasakan gejala seperti sakit kepala, mual, muntah, linglung, sampai gangguan pengindra.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, ada banyak factor yang jadi penyebab tumor otak.
Penyebab tumor otak dan tumor primer lain biasanya sama, peneliti menyebut karena perubahan DNA.
DNA merupakan bahan kimia yang membentuk gen dan mengontrol bagaimana setiap sel berfungsi.
Baca Juga: Awas! Lidah Buaya Tidak Boleh Dimakan karena Dapat Memicu Kanker
Biasanya, sel manusia bisa tumbuh dan berfungsi dengan normal mengikuti informasi dari DNA setiap sel.
Kemudian, gen mengontrol kapan sel tumbuh, membelah menjadi sel baru, dan mati.
Nah, tumor ganas dapat muncul saat DNA mengalami mutasi dan mengaktifkan gen untuk mengatur pertumbuhan sel (onkogen).
Selanjutnya, sel yang semula normal bisa jadi tak terkendali saat gen pengendali pertumbuhan sel bermutasi, dan mengubah fungsinya jadi tidak aktif.
Dengan mutasi gen tersebut, sel tumbuh, membelah dengan cepat, dan tak terkendali sampai membentuk massa sel abnormal yang disebut tumor.
Adapun perubahan gen ini terkadang terjadi karena faktor keturunan atau faktor eksternal, seperti gaya hidup.
Gaya hidup yang bisa merusak DNA seperti paparan bahan kimia berlebihan sampai kebiasaan merokok.
Akan tetapi, peneliti juga berpendapat bahwa perubahan gen biang tumor otak bisa terjadi karena kebetulan, atau tanpa penyebab pasti.
Kemudian, tumor otak juga bisa muncul sebagai imbas penyakit lainnya (sekunder).
Diwartakan Mayo Clinic, penyebab tumor otak sekunder paling umum adalah kanker yang tumbuh di satu tempat dan menyebar ke otak.
Beberapa jenis kanker yang biasanya menyebar ke otak seperti kanker payudara, kanker usus besar, kanker ginjal, kanker paru-paru, dan melanoma.
(*)