Kesimpulan ini didapat setelah dilakukan peneliti terhadap pada pola minum kopi ibu dari anak yang terkena leukimia.Kafein dalam kopi mungkin bisa diterima oleh tubuh sang ibu, tapi tidak untuk janin.Bukan tanpa alasan, hal ini karena metabolisme janin masih belum sempurna sehingga ia tidak bisa sepenuhnya toleransi terhadap kafein. Selain itu, kafein juga bisa mengubah pola tidur janin sampai pola gerakan janin pada akhir kehamilan.Para peneliti ini juga percaya kalau kafein bertindak sebagai 'Inhibitor DNA'.Artinya, kafein mungkin mengubah DNA dari sel-sel janin, yang membuatnya jadi rentan terhadap leukimia.Menurut Denis Henshaw, Profesor Emeritus, dari Efek Radiasi Manusia di Universitas Bristol, lebih ekstrimnya lagi, bertambahnya kedai kopi di Amerika akan sejalan dengan bertambahnya jumlah anak-anak yang terkena leukimia.