Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini warga desa Kragilan, Mojosongo, Boyolali tengah dibuat heboh dengan penemuan aneh.
Sebagaimana diketahui, warga yang melakukan penggalian di situs Watugenuk menemukan bungkusan layaknya pocong.
Terbungkus kain mori dengan tiga ikatan, pocong yang ditemukan warga memiliki ukuran yang cukup kecil alias mini.
Tak hanya satu, warga mengaku telah menemukan 2 bungkusan mirip pocong itu di 2 lokasi yang berbeda.
Dikutip dari TribunSolo.com, Senin (8/11/2021), penggalian situs Watugenuk ini disebutkan para pekerja sudah terjadi sejak beberapa hari lalu.
Membenarkan penemuan pocong mini, para pekerja menyebut mori itu ditemukan di 2 lokasi blok penggalian yang berbeda.
Satu ditemukan di blok utara, sementara satunya lagi ditemukan di blok tengah.
Diduga sebagai perantara santet, pocong tersebut ditemukan di kedalaman kurang lebih 40 centimeter.
Saat ditemukan warga bernama Narto Muharjo Widodo, kedua 'pocong mini' itu terlihat belum terlalu lama dikubur.
Hal ini dibuktikan dari kain mori yang dinilai masih utuh meskipun dikubur di lokasi Situs Watugenuk ini.
Saat membongkar isinya, Narto menyebutkan ada gumpalan tanah yang diisi benang warna merah dan putih serta paku.
Meski baru pertama menemukan hal semacam ini, pria 65 tahun ini mengaku tidak takut.
"Kerjaan saya menggali kubur. Ketemu tengkorak manusia sudah biasa," ujarnya.
Sebaliknya, temuan ini sempat menjadi perbincangan lucu saat proses penggalian situs ini.
Menurut kesaksian TribunSolo.com, beberapa pekerja menduga benda menyerupai pocong itu digunakan untuk menyantet orang.
"Kayaknya ini untuk memisahkan orang. Karena dikubur di lokasi berbeda," tutur warga yang enggan disebutkan namanya.
Sebagai informasi, perantara santet menggunakan media seperti 'pocong' sempat terjadi di Myanmar.
Beberapa bulan yang lalu, tepatnya 18 Februari 2021, sekelompok massa melakukan unjuk rasa anti kudeta dengan perantara santet.
Berkumpul di sebuah acara ritual di Kota Kuno Bagan, ratusan massa meminta petunjuk dan permohonan untuk melawan pertempuran dengan militer di Myanmar.
Disampaikan dari Kompas TV yang dilansir dari Associated Press, Kamis, (18/02/2021), penentang kudeta militer berbondong-bondong ke kuil abad ke-13 yang ada di situs kuno kota Bagan untuk mengutuk orang yang memimpin penggulingan pemerintah yang dipilih secara demokratis pada 1 Februari, yakni Jenderal Senior Min Aung Hlaing.
Lantas, ritual itu berakhir saat massa yang hadir menginjak-injak 'pocong' yang berbentuk seperti patung-patung kecil berwarna hijau itu di tanah.
(*)