Selama ini kita lebih sering mendengar atau membaca kisah itu dari sudut pandang orang ketiga, atau mungkin dari sudut pandang Roro Jonggrang.
Mungkin yang tersimpan di ingatan kita sekadar Roro Jonggrang yang mencari akal untuk tidak menikahi Bandung Bandawasa dengan meminta dibuatkan seribu candi dalam satu malam.
Saat melihat Bandung Bandawasa mungkin saja berhasil memenuhi permintaannya, Roro Jonggrang dengan cepat meminta dayang-dayang untuk membunyikan lesung menebarkan bunga wangi agar ayam-ayam segera bangun dan berkokok.
Saat Bandung Bandawasa tahu semua akal-akalan Roro Jonggrang, ia marah dan mengutuk putri itu menjadi sebuah patung.
Kisah ini tidak akan didapatkan dalam Mimpi Padma, karena kita diajak untuk meniliknya dari sudut pandang Bandung Bandawasa.
Apa jadinya jika Padma terlempar ke masa lalu, pada satu waktu saat Roro Jonggrang dan Bandung Bandawasa masih hidup?
Cari tahu keseruannya dalam novel Mimpi Padma karya Ayu Dipta Kirana!
Buku ini bisa kamu dapatkan di Toko Buku Gramedia terdekat atau di Gramedia.com.
(Maria Lusia Anindya Larasati)
(*)