Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Ada beberapa penyebab kecelakaan lalu lintas yang berakibat fatal, salah satunya adalah microsleep.
Melansir WebMD dari Kompas.com, microsleep adalah tidur singkat yang berlangsung kurang dari 30 detik.
Saking singkatnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami microsleep.
Walaupun singkat, kondisi ini tidak boleh diremehkan karena dapat berakibat fatal, terlebih saat berkendara.
Berdasarkan AAA Foundation for Traffic Safety, sekitar 16,5 persen penyebab kecelakaan lalu lintas yang fatal adalah pengemudi yang mengantuk, termasuk mengalami microsleep.
Bahkan, National Highway Traffic Safety Administration Amerika Serikat menyebutkan adanya 6.000 kecelakaan fatal setiap tahun karena pengemudi mengantuk.
Bagaimana tidak? Jika pengemudi mengendarai kendaraan dengan kecepatan 96 km per jam dan matanya terpejam selama 3 detik saja, kendaraan bisa keluar dari jalur hingga 100 meter.
Baca Juga: Sering Mengantuk Saat Siang Hari? Jangan-jangan Kamu Mengidap Hipersomnia!
Melansir Tribunnews.com, penyebab microsleep bisa beragam, namun kurang tidur menjadi faktor utamanya.
Selain itu, orang-orang yang memiliki gangguan tidur seperti sleep apnea juga sangat mungkin mengalami microsleep.
Kondisi jalanan yang monoton seperti di jalan tol yang lengang dan tidak berkelok juga bisa memicu microsleep.
Adapun gejala microsleep saat berkendara di antaranya adalah:
- Tiba-tiba kaget atau terbangun oleh sentakan tubuh dan kepala
- Tidak menyadari yang baru terjadi, padahal tidak sedang melamun
- Menguap terus-menerus
- Kelopak mata terasa sangat berat
- Mata berkedip berlebihan
- Sulit memproses informasi atau bingung saat diajak berkomunikasi
- Arah kemudi keluar dari jalur tanpa disadari
Lantas, bagaimana cara mencegah microsleep saat berkendara sehingga tetap aman?
Seperti yang diwartakan Kompas.com, kamu bisa mencegah microsleep dengan cara-cara berikut ini.
- Sebelum rasa kantuk bertambah, tepikan kendaraan dan gerakkan badan atau lakukan peregangan
- Jika harus berkendara jarak jauh, jangan lupa untuk istirahat secara berkala. Tidur singkat selama 20 menit sampai 30 menit akan sangat membantu.
- Usahakan untuk mengajak seseorang untuk menjadi teman bicara sepanjang perjalanan. Percakapan dengan orang lain dapat membantun sel otak, mempercepat pernapasan, dan memompa oksigen ekstra ke aliran darah, sehingga pengendara tidak mudah mengantuk.
- Jika diperlukan, minum minuman berkafein seperti kopi atau teh 30 menit sebelum berkendara.
- Pastikan pengendara tidur berkualitas minimal tujuh jam saat hendak berkendara jarak jauh dan pastikan tubuh dalam keadaan fit (*)