Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Pasangan selebriti Nagita Slavina dan Raffi Ahmad akan segera bertemu dengan anak keduanya.
Melansir Grid.ID, aktris yang akrab disapa Gigi ini diprediksi akan melahirkan anak keduanya pada akhir November ini.
Baru-baru ini, Gigi dan Raffi pun memeriksakan kondisi anak keduanya yang sudah mendekati hari perkiraan lahir (HPL).
Sayangnya, dokter menyebutkan bahwa berat badan bayi di kandungan Gigi masih kurang dan meminta Gigi menaikkan berat badannya.
Dokter juga membandingkan berat badan anak keduanya Raffi dan Gigi dengan berat badan Rafathar di usia yang sama.
"Jadi sekarang tuh usia kehamilannya 35 minggu enam hari ya, 4 Desember itu 40 minggunya, beratnya ini masih 2,4 (kg), beratnya sebenarnya aman tapi kalo kita samakan sama usia kehamilan Rafathar, Rafathar tuh dulu 3,58 (kg)," jelas Dokter.
Aktris berusia 33 tahun ini pun beralasan bahwa kehamilan kali ini agak sulit karena dirinya tidak nafsu makan seperti saat hamil Rafathar.
Apalagi Gigi sering mengeluhkan asam lambung yang naik di malam hari atau saat makan malam terlalu malam.
Gigi juga mengaku jarang makan karbohidrat seperti nasi dan lebih memilih buah-buahan atau telur.
Ibu hamil perlu memperhatikan asupan makanannya setiap hari, termasuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Melansir Kompas.com, pembagian nutrisi yang baik adalah 50% karbohidrat, 30% protein dan 20% lemak.
Untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, nasi adalah pilihan yang paling tepat dibandingkan minuman manis.
Adapun akibat kekurangan karbohidrat pada ibu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi di dalam perut.
Seperti diwartakan Tribunnews.com, kekurangan karbohidrat atau gizi lainnya dapat mengganggu pertumbuhan otak janin.
Hal ini lantaran karbohidrat, protein, dan lemak adalah nutrisi yang dibutuhkan untuk proses pembentukan otak.
Selain itu, kekurangan karbohidrat saat hamil dapat membuat berat badan bayi rendah serta ukuran otak dan jumlah sel otak yang kurang.
Terakhir, ibu hamil juga akan merasakan lemas dan tidak bernenergi terus menerusu jika kekurangan karbohidrat.
Ini berbahaya, karena ibu hamil tetap disarankan untuk bergerak aktif untuk kesehatan dirinya dan bayi di dalam kandungannya. (*)