Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Apakah pernah merasa sakit atau tidak nyaman saat menyusui si kecil?
Apakah melihat ada lepuhan putih atau kekuningan pada puting?
Jika iya, kemungkinan besar mengalami salah satu masalah menyusui yang paling umum, dikenal sebagai milk blister.
Dilansir Grid.ID dari Parenting Firstcry, milk blister terjadi ketika ada pertumbuhan kulit ekstra pada puting atau di sekitar areola.
Pertumbuhan ekstra ini mengganggu aliran susu dengan menyebabkan bleb atau menghalangi pori-pori.
Kondisi ini tampak seperti titik lepuh di puting atau areola.
Parahnya, lepuhan dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa pada ibu.
Milk blister mungkin terjadi dalam beberapa hari atau minggu.
Dalam kebanyakan kasus, kondisi memang bisa membaik setelah kulit terkelupas.
Beberapa penyebab umum puting lecet akibat menyusui adalah sebagai berikut:
- Posisi menempel atau makan yang salah
- Saluran susu tersumbat
- Segala jenis cedera putting
- Pori-pori puting tersumbat
Baca Juga: Waspada Bunda! Jangan Sekali-kali Tertidur Saat Menyusui, Ternyata Berbahaya untuk Bayi Loh
- Bra atau pakaian yang tidak pas
- Segala jenis infeksi jamur
- Komposisi tebal atau berlemak
- Tidak minum banyak air
- Tidak membersihkan puting saat mandi
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengobati milk blister.
1. Rutin menyusui
Pastikan menyusui bayi sesering mungkin agar suplai ASI mengalir.
Sebab gerakan mengisap dari bayi dapat membantu merangsang aliran ASI, lalu membantu menghilangkan lepuh.
2. Pijatan
Ibu juga bisa menggosok area ini dengan lembut setelah mandi untuk mengatasinya.
3. Posisi menyusui
Kemudian, coba ubah posisi menyusui.
Buat bayi berbaring dan bersandar dengan dukungan dari siku dan lutut.
Dengan cara ini aliran susu meningkat yang dapat membantu melepaskan lepuh.
Pijat dan berikan tekanan dengan lembut ke area di belakang puting.
4. Pelembab
Pastikan puting tetap lembab sepanjang hari.
Bisa juga merendam bola kapas dalam minyak zaitun dan meletakkannya di puting sebelum mengenakan bra.
Terakhir, berhenti memakai bra berkawat jika masalahnya semakin parah.
Jika hal di atas tidak bisa mengobatinya, segera hubungi ahli medis.
Dokter mungkin menggunakan jarum bedah yang disterilkan untuk menghilangkan pertumbuhan kulit ekstra pada saluran susu.
Setelah kulit ekstra dikeluarkan, maka ASI akan mulai mengalir.
(*)