Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Entah apa yang merasuki pikiran pasutri asal Tasikmalaya berinisial ES dan LA, yang kedapatan melakukan hal tak bermoral.
Pasutri yang sama-sama berusia 24 tahun ini sengaja mempertontonkan hubungan intim mereka kepada anak-anak.
Kejadian ini merupakan fenomena yang tak lazim terjadi di Indonesia.
Tentu saja warga sekitar luar biasa terkejut dan keduanya pun menjadi perbincangan.
Tetangga pelaku kemudian memberikan pengakuan terkait sosok pasutri tersebut.
Pasutri ini merupakan buruh tani dan jarang terlihat mengikuti acara keagamaan.
"Kalau suaminya biasa bergaul sama pemuda lainnya, tapi memang jarang kelihatan kalau ada kegiatan di masjid," kata Amuh selaku ketua RT di mana ES dan LA tinggal.
Untuk sosok istrinya sendiri dianggap tak ada yang aneh di kesehariannya.
Bahkan sang ketua RT sampai kaget mengetahui ada kasus tersebut.
Dikutip Grid.ID melalui TribunStyle.com dari TribunJabar.com, Rabu (19/6/2019), berikut ini fakta-fakta di balik aksi hubungan intim pasutri di Tasikmalaya.
1. Setiap Anak Bayar Rp 5000- Rp 10.000
Untuk bisa menonton live hubungan intim yang dilakukan mereka, ES dan LA mematok harga Rp 5000 hingga Rp 10.000 kepada anak-anak yang ingin menyaksikan.
Uang tersebut digunakan untuk membeli kopi dan rokok.
"Keduanya mengajak anak-anak menonton secara langsung saat berhubungan badan. Syaratnya iuran membeli kopi dan rokok," terang Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Dadang Sudiantoro.
2. Dilakukan di Rumah Tersangka
ES dan LA menunjukkan aksi adegan ranjang keduanya di dalam rumahnya kepada anak-anak sekitar rumahnya.
Awalnya, anak-anak tersebut tidak sengaja melihat aksi hubungan intim pasutri tersebut melalui jendela yang sengaja dibuka.
3. Dilakukan di Bulan Ramadhan
Rupanya, adegan ranjang yang dilakukan oleh pasutri tersebut terjadi di bulan Ramadhan.
"Kami sudah lakukan investigasi ke lapangan, kami mengecek bahwa memang ada laporan, ada adegan suami istri yang dipertontonkan pada anak-anak. Dilakukan malam hari pada saat Ramadan," kata Ato Rinto saat ditemui, Selasa (18/6/2019).
4. 7 Anak Jadi Korban
Menurut Rinto, sekitar 7 anak menjadi korban.
Namun, hingga kini ketujuhnya belum bisa dimintai keterangan.
"Saat ini anak-anak belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Tapi menurut pengakuan seorang anak katanya ada bayar pakai uang di kisaran Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu, pakai rokok, atau mi instan," ucap Ato Rinto.
5. Laporan Guru Ngaji
Aksi tidak pantas kedua pelaku terungkap berdasarkan laporan guru ngaji di kampung tersebut.
Miftah Farid, guru ngaji itu mendengar cerita tersebut dari seorang anak.
Kemudian, Miftah mengadukan kejadian tersebut kepada KPAID.
6. Balita 3 Tahun Nyaris Jadi Korban
Akibat perbuatan pelaku, anak-anak yang menonton nyaris mempraktikkan adegan tersebut pada seorang balita berusia 3 tahun.
"Informasinya ada anak balita berusia 3 tahun yang nyaris menjadi korban dari dampak anak-anak yang menonton itu. Hingga kini kami masih dalami," terang AKP Dadang.
7. Pelaku Terancam 10 Tahun Penjara
Polres Tasikmalaya Kota telah menetapkan ES (24) dan LA (24) sebagai tersangka.
Sebelumnya, keduanya berusaha melarikan diri.
Saat diperiksa oleh polisi, LA menangis sesegukan.
Sementara, suaminya, ES terlihat lesu.
Tak hanya itu, sang istri, LA juga sempat jatuh pingsan di depan pintu sel dan harus dibopong anggota polisi.
Ketika digiring menuju sel tahanan, pasutri yang bekerja sebagai buruh tani itu beberapa kali mogok.
"Saat kelakuan mereka diketahui dan mulai ramai di masyarakat, mereka meninggalkan rumah. Tapi seminggu kemudian datang lagi dan langsung kami amankan ke Polsek," ujarnya.
Akibat perbuatannya, keduanya akan dikenai sanksi pidana Pasal 36 UU Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi dan diancam 10 tahun penjara.
(*)