Merasa ada yang janggal dengan kematian Peipei, polisi Hunan pun menangkap Wang pada 7 Mei 2015.
Wang membantah tuduhan dan mengaku tak memperkosa Peipei.
Ia menyebut bahwa ia dan Peipei adalah sepasang kekasih dan pernah berhubungan seksual sebelumnya.
Wang sendiri merupakan mahasiswa tingkat dua dan anak dari pejabat di distrik Dasu yang jelas memiliki uang dan kekuasaan.
Tapi pihak polisi, keluarga, dan sahabat Peipei tak mempercayai pengakuan Wang.
Polisi mempertanyakan mengapa ketiga lelaki ini tak mabuk dan hanya Peipei seorang.
Begitu juga soal anggur, mereka mempertanyakan mengapa membawa anggur sendiri dan tak membeli dari restoran tempat mereka makan.
Kamera CCTV menunjukkan bahwa ketiga lelaki ini dan Peipei check in ke hotel pada pukul 11 malam.
Ketiganya terlihat terjaga dan sadar kecuali Peipei yang mabuk berat dan tak sadarkan diri.
Keluarga juga meragukan Peipei yang mendadak mabuk padahal dikenal memiliki toleransi alkohol yang tinggi.
Sahabat Peipei juga menyebut bahwa kawannya ini lebih mementingkan sekolah dan belum berpikiran untuk pacaran.
Peipei juga tak pernah bercerita jika sedang dekat dengan lelaki.
Pada 28 Agustus, jenazah Peipei dikremasi dan abunya tak dibawa pulang lantaran takut bila sang nenek syok dengan kepergian cucunya.
Wang yang dijadikan tersangka dalam kasus ini tidak jadi dituntut oleh Kejaksaan Hunan lantaran bukti yang dinilai kurang.
Hasil autopsi juga meyebut bahwa Peipei meninggal lantaran keracunan etanol akut yang menyebabkan kematian.
(*)