Sakit perut seperti itu dapat menyebabkan konsekuensi besar, seperti:
1. Keguguran
Sakit perut memainkan peran penting dalam keguguran.
Sinyal tersebut mencakup kontraksi berulang setiap 5-20 menit, nyeri punggung, pendarahan dengan atau tanpa kram, kram ringan atau tajam, hingga penurunan tak terduga pada gejala kehamilan lainnya.
2. Kelahiran prematur
Kelahiran prematur terjadi antara minggu ke-24 dan ke-37 kehamilan.
Dokter dan ginekolog menyarankan agar ibu hamil melakukan pemeriksaan kesehatan rutin selama kehamilan.
3. Preeklamsia
Setelah 20 minggu kehamilan, wanita mengalami tekanan darah tinggi, dan urin juga bisa mengandung protein.
Ini dapat memperlambat pertumbuhan bayi karena tekanan darah tinggi menyebabkan penyempitan pembuluh darah di rahim.
Ada beberapa gejala seperti sakit kepala, mual, bengkak, sakit perut, dan gangguan penglihatan.
4. Infeksi saluran kemih
Infeksi bakteri dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) yang dapat mempengaruhi saluran kemih.
ISK menyebabkan infeksi di uretra, kandung kemih, bahkan ginjal.
Gejala yang menyertai kondisi ini dapat berupa iritasi pada area genital, keinginan untuk buang air kecil, sensasi terbakar saat buang air kecil, dan nyeri punggung.
5. Apendisitis
Selama kehamilan, infeksi usus buntu bisa terjadi hingga menyebabkan harus dilakukan operasi.
Itu terjadi karena perubahan fisik dalam tubuh.
Akan tetapi, menurut dokter mudah untuk mendiagnosisnya pada trimester pertama dan kedua.
Gejalanya seperti sakit perut bagian bawah, muntah, dan kurang nafsu makan.