Find Us On Social Media :

Hidupnya Berantakan Akibat Ulah Pelakor, Jeritan Hati Janda Muda yang Terpaksa 'Jual Diri' Demi Nafkahi Anak: Saya Ingin Hidup Normal

By Daniel Ahmad, Senin, 15 November 2021 | 15:04 WIB

Ilustrasi wanita korban KDRT

Baca Juga: Bisa Jadi Referensi, Inilah Deretan Arti Nama Bayi Perempuan yang Berawalan Huruf Y, Bermakna Indah dan Dalam!

Vera sendiri mengakui, masuk dunia malam sudah sejak tahun 2011 akhir, sebelum menikah dengan pria asal Kalimantan.

Sebelumnya dia beberapakali berupaya membina rumah tangga yang harmonis, namun selalu hancur akibat ulah pelakor.

"Saya menikah dengan orang Kalimantan sekitar tahun 2014, dan tak lama cerai. Tapi saya sudah punya anak, yang sekarang sudah berusia 5 tahun," ucapnya.

"Dulu, saya cerai karena mantan suami selingkuh, makanya saya balik ke kampung (Ciamis) lagi," ucap Vera.

Karena tidak ingin menambah beban orang tuanya, kemudian ia melampiaskannya terhadap tindakan negatif untuk dirinya sendiri.

Semenjak kerja, jika hasilnya dirasa cukup, setiap tiga atau empat hari, Vera pasti pulang menengok anak yang hidup bersama ibunya.

"Ya seperti bikin gambar di badan (tato) dan minum-minum (miras). Malah dulu, saya sempat bekerja di club di Surabaya. Kalau di sini (tempat kerjanya), mendingan sudah jarang minum," ujarnya.

"Ya, kalau gak dapet uang lebih baik enggak pulang. Misalnya di sini (tempat kerjanya), kalau enggak dapet (uang), ya enggak pulang," katanya.

Baca Juga: Parfum Minggir Dulu! Berikut 4 Cara Menghilangkan Bau Apek pada Pakaian Menggunakan Bahan Alami

Sebenarnya, jika mau jujur, Vera sudah tidak menginginkan lagi hidup di dunia malam dan menjadi PSK.

Namun apa dikata, tuntutan untuk bertahan hidup dan kondisi sosial ekonomi lainnya membuatnya tak bisa berbuat banyak.

"Ya sebenarnya sudah capek. Saya ingin hidup normal, punya suami, terus kalau ada modal saya ingin berdagang, terutama ingin selalu dekat dengan anak dan ibu saya," ucapnya.

"Karena kasihan anak saya. Kadang kalau saya ditanya keluarga kerja di mana? Jawabnya bingung, mereka (Anak) tahunya jaga warung kopi," ucap sedihnya, sambil matanya berkaca kaca. (*)