Find Us On Social Media :

Kini Jadi Presiden Indonesia dengan Kekayaan Capai Rp 63 Miliar, Begini Kisah Masa Kecil Joko Widodo yang Pernah Jajan Tak Bayar hingga Disuruh sang Ibu Makan Arang

By None, Rabu, 17 November 2021 | 06:30 WIB

Presiden Indonesia Jokowi

Grid.ID - Presiden Joko Widodo atau yang dikenal dengan Jokowi diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp 63 miliar.

Jumlah kekayaan Presiden Joko Widodo sejumlah Rp.63.616.935.818 diketahui berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara yang dilaporkan KPK per 31 Desember 2020 lalu.

Kini mempunyai harta kekayaan yang melimpah, ternyata kisah masa kecil Joko Widodo terbilang sederhana.

Berbadan kurus, banyak bekerja, dan selalu berbaju putih. Itu sedikit gambaran soal Presiden Jokowi.

Siapa sangka, Jokowi kecil adalah anak yang aktif dan nakal.

Beberapa kali ulahnya membuat sang ibu pusing.

Namanya anak kecil, Jokowi pernah berbuat nakal.

Ia sering iseng memanggil pedagang makanan yang lewat di depan rumah.

Baca Juga: Dipercaya Oleh Raffi Ahmad Sebagai Komisaris RANS Entertainment, Ternyata Ini Arti Nama Kaesang Pangarep, Anak Presiden Joko Widodo yang Kental Nuansa Jawa

Tukang siomay, bakso atau jajanan pasar ia panggil dan memakan seenaknya.

Sang ibunda hanya pasrah serta terpaksa membayar jajanan apa saja yang Jokowi sudah makan.

Suatu ketika, Jokowi salah memanggil.

Ia pikir, pedagang yang ia panggil adalah pedagang jajanan pasar.

Tidak tahunya pedagang arang.

"Ibu muncul sebelum saya sempat berlari.

Ibu membeli dan langsung menyodorkan bungkusan berisi arang untuk saya makan sambil berkata, 'ayo makan, habisin ya.

Kamu kan yang kepingin jajan'," kenang Jokowi.

Kebahagiaan Jokowi sekeluarga sempat terusik saat pemerintah daerah setempat memutuskan menggusur warga di bantaran kali.

Mereka terusir begitu saja tanpa ada perhatian bagaimana kehidupan selanjutnya.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Hadiri Malam Penganugerahan FFI 2021

Terpaksa, Jokowi sekeluarga menumpang tinggal di rumah sang paman.

"Keadaan sulit ini memaksa kami berjuang lebih keras. Bapak jadi sopir angkutan umum.

Setelah sekolah, saya membantu Ibu berjualan di pasar, meneruskan usaha Bapak," ujar Jokowi.

"Kami tidak mengeluh dan saling mengalirkan energi positif.

Kami berjuang agar tidak lagi menumpang," lanjut dia.

Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi, serta merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara.

Ia memiliki tiga orang adik perempuan bernama Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati.

Ia sebenarnya memiliki seorang adik laki-laki bernama Joko Lukito, namun meninggal saat persalinan.

Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono.

Jokowi pernah menjalani masa kecil yang cukup berat.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Hadir di Malam Penganugerahan FFI 2021, Dian Sastrowardoyo Pilih Datang Lebih Awal

Tak seperti anak kecil lainnya, Jokowi harus bekerja keras untuk memenuhi kehidupannya.

Bahkan, Jokowi pernah berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul, untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari.

Jokowi menempuh pendidikan di SD Negeri 112 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.

Bahkan, Jokowi saat itu memilih untuk berjalan kaki saat pergi ke sekolah, meskipun teman-temannya saat itu menggunakan sepeda.

Tak berhenti di situ, Jokowi juga pernah alami pergusuran rumah sebanyak tiga kali.

"Pada saat saya kecil, rumah saya di pinggir kali, lalu digusur pindah ke tempat kontrakan lain lagi," ujar Jokowi, seperti yang dilansir dari Kompas.com.

Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali pada masa kecil, mempengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinan kelak setelah menjadi

Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga.

Kehidupan Jokowi mulai berubah sejak ia beranjak remaja dan bisa berbisnis.

Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai bekerja sebagai penggergaji di umur 12 tahun.

Baca Juga: Hadiri Malam Penganugerahan FFI 2021, Presiden Joko Widodo Mengapresiasi Sineas yang Tetap Berkarya di Tengah Pandemi Covid-19

Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta.

Ketika ia lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal sehingga pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta.

Lulus SMA, Jokowi diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Saat menempuh pendidikan di UGM itulah, Jokowi memanfaatkan untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya.

Setelah lulus pada 1985, ia bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.

Artikel ini telah tayang di laman TribunManado dengan judul: Kisah Presiden Jokowi, Pernah Disuruh Ibu Makan Arang, Jajan Tak Pernah Bayar, Ngojek Payung (*)